Meskipun, kata dia, banyak liga-liga di negara lainnya yang sudah menerapkan VAR tetapi masih ada kontroversi yang terjadi saat pertandingan.
Baca juga: PSS Sleman sambut baik sosialisasi penerapan VAR pada kompetisi Liga 1
"Dengan adanya pemain asing lebih banyak, pasti pengalaman juga lebih didapatkan untuk pemain-pemain di Indonesia, sehingga mungkin edukasinya juga semakin bagus," katanya.
Oleh karena itu, pesepakbola kelahiran Jerman itu berharap ke depannya agar seluruh pemain Liga 1 Indonesia juga bisa menerima keputusan yang diambil oleh wasit karena juga sudah dibantu VAR.
"Saya berharap semua bisa menerima apapun keputusan itu, karena itu kan sebenarnya demi fair play sepak bola, jadi kami sudah siap menjalankan dan mudah-mudahan itu untuk kebaikan dan memajukan sepak bola Indonesia. Itu harapan kami semua," ucapnya.
Tentunya, kata dia, hal itu juga dibarengi dengan dikuranginya protes-protes pemain lainnya selain kapten kepada wasit saat berada di lapangan.
"Saya tetap berharap dengan adanya VAR, protes-protesnya (dari pemain) dikurangi, karena sekarang semuanya akan diperiksa, jadi kontroversinya bisa lebih minim," tuturnya.
Bahkan, dirinya juga mendukung penerapan regulasi pemain protes ke wasit akan diberikan kartu kuning yang diadopsi oleh LIB (Liga Indonesia Baru) dari IFAB (The International Football Board) seperti halnya pertandingan saat pertandingan EURO kemarin.
Baca juga: Pelatih PSS waspadai permainan ofensif Persebaya dalam laga perdana
Baca juga: Delapan klub Liga 1 Indonesia maksimalkan kuota pemain asing