"Komponen riset kalau mau berkualitas ada tiga, satu SDM unggul, dua infrastruktur, ketiga baru anggaran," ungkapnya di sela-sela Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-29 di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Sabtu.
Handoko mengatakan sumber daya manusia (SDM) riset yang unggul kini menjadi fokus BRIN untuk dikembangkan.
Ia menyebut pihaknya telah melakukan sejumlah skema, di antaranya pendidikan S-2 dan S-3 untuk riset, visiting professor dan researcher, magang riset, serta penarikan diaspora melalui rekrutmen ASN berkualifikasi tinggi yang jumlahnya mencapai 500 orang per tahun.
Baca juga: BRIN: Hakteknas ke-29 momentum kembangkan ekonomi berbasis pengetahuan
Baca juga: Kepala BRIN semangati periset muda agar selalu termotivasi untuk riset
Karenanya, ungkap dia, dalam peringatan Hakteknas ke-29 ini, BRIN juga turut meresmikan sebanyak 16 fasilitas riset baru yang tersebar di berbagai daerah.
Adapun pada sektor anggaran riset, kata Handoko, pihaknya bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam menyiapkan dana abadi pendidikan yang bisa dikelola secara mandiri.
"Sehingga anggarannya bisa dikelola multi-years, jadi tidak tergantung anggaran setiap tahunnya," ucapnya.
Baca juga: BRIN gelar InaRI Expo 2024 sebagai rangkaian peringatan Hakteknas-29
Baca juga: UMI-NUS Singapura kolaborasi pusat riset warisan maritim di ASEAN
Baca juga: Lima PTKN kolaborasi riset dengan kampus di Ethiophia