Berlin (ANTARA) - Tingkat inflasi Jerman naik tipis menjadi 2,3 persen pada Juli dari 2,2 persen pada Juni, demikian menurut data yang dirilis oleh Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) pada Jumat (9/8).
Sejak turun menjadi 2,2 persen pada Maret dari 2,9 persen pada awal tahun, inflasi di negara dengan perekonomian terbesar di Eropa itu berfluktuasi di kisaran sempit 0,2 poin persentase dalam basis bulanan, tetap dekat dengan target 2 persennya.
Destatis mengaitkan kenaikan inflasi yang moderat tersebut dengan penurunan harga energi yang terus berlanjut, yang turun sebesar 1,7 persen pada Juli dibandingkan tahun lalu.
"Penurunan harga energi, khususnya, memiliki efek meredam laju inflasi," kata Ruth Brand, kepala biro statistik tersebut.
Sementara itu, harga pangan naik sebesar 1,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juli, di bawah tingkat inflasi secara keseluruhan.
Tingkat inflasi inti Jerman, yang tidak termasuk energi dan makanan, mencapai 2,9 persen pada Juli. Angka ini secara konsisten melampaui tingkat inflasi keseluruhan sepanjang tahun, yang mengindikasikan kenaikan harga konsumen di atas rata-rata di seluruh kelompok produk utama lainnya.
Menurut Destatis, harga jasa naik sebesar 3,9 persen pada Juli, dengan harga untuk jasa asuransi, jasa fasilitas sosial, dan jasa katering khususnya melonjak.
"Kenaikan biaya jasa kemungkinan hanya akan mereda secara perlahan dalam beberapa bulan mendatang, mengingat pertumbuhan upah tetap kuat," demikian dipaparkan laporan bank sentral Jerman pada Juli, yang menyebutkan bahwa penurunan lebih lanjut pada tingkat inflasi Jerman tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, meski fluktuasi bisa saja terjadi.
Inflasi Jerman naik tipis, tekanan harga jasa terus berlanjut
10 Agustus 2024 13:06 WIB
Destatis mengaitkan kenaikan inflasi yang moderat itu dengan penurunan harga energi yang terus berlanjut, yang turun sebesar 1,7 persen pada Juli dibandingkan tahun lalu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024
Tags: