Jakarta (ANTARA News) - Jika medan puing di Samudera Hindia itu terbukti merupakan sisa-sisa penerbangan MH370, maka itu akan menjadi terobosan besar dalam penyelidikan.

Namun pertanyaan seputar apa yang sebenarnya telah terjadi pada pesawat itu butuh waktu bertahun-tahun untuk memastikannya, andai semuanya terungkap.

Yang mengganggu para penyelidik adalah kedalaman Samudera Hindia; arus kuat dan tak terduga pada bentangan air; dan kegagalan mendapatkan satu pun tanda fisik mengenai lokasi pesawat selama 12 hari belakangan.

Selama itu, kata oseanografer Universitas NSW Erik van Sebille, puing pesawat jatuh bisa bergerak sampai 100 km. Yang menjadi masalah, puing mungkin telah menjauh dari situs jatuhan pesawat.

Semua faktor ini membuat upaya menemukan perekam semua data penting penerbangan --kotak hitam-- menjadi lebih sulit. Kotak hitam bisa jadi telah tenggelam di dasar samudera begitu pesawat amblas ke dalam lautan.

Butuh waktu dua tahun, kapal selam-kapal selam nuklir Prancis, tiga robot bawah laut dan setidaknya dana 50 juta dolar AS, untuk mendapatkan kotak hitam Air France penerbangan 447 yang jatuh ke Samudera Atlantik pada 2009 di perairan dalam.

Pada kasus ini, puing-puing itu terlihat dalam jangka dua hari dan teridentifikasi secara positif dalam lima hari, sehingga penyelidikan menjadi lebih gampang dilakukan.

Dengan masa hidup baterai 30 hari, kotak hitam yang sebenarnya merupakan dua kotak warna oranye berisi peralatan listrik dan sensor yang dibuat untuk menahan dampak kecepatan tinggi dan kedalaman, memancarkan sinyal hanya untuk priode singkat. Dari dasar samudera yang rata-rata berkedalaman 4 km dan memiliki palung sedalam 8 km, jangkauannya bisa sampai 10 mil laut.

Bahkan jika kotak hitam tersingkap, maka itu tak akan terlalu mengungkapkan rahasia-rahasia selama penerbangan. Perekam percakapan kokpit hanya untuk dua jam. Jika pesawat itu terbang tujuh jam lagi setelah terakhir tertangkap radar militer Malaysia, drama pada saat pesawat mendadak berbelok arah pasti hilang.

Kendati demikian, setiap perekaman dua jam terakhir di dalam kokpit, bisa saja terganggu, padahal ini akan memastikan apakah pilot dan co-pilot masih hidup atau sudah tidak berada selama akhir penerbangan.

Kotak hitam mesti merekam 1.000 aspek performa pesawat dari ketinggian dan kecepatannya, sampai oksigen dan tingkat asap serta input-input yang dimasukkan pilot ke sistem kontrol pesawat.

Menemukan sisa badan pesawat yang signifikan pasti menolong para penyelidik, tapi tidak akan sebanyak yang diberikan kotak hitam.

Kotak hitam bisa mengungkapkan tanda-tanda ada kebakaran atau ledakan yang mungkin mengantar kepada insiden dekompresi di mana penumpang pesawat tidak sadar telah kekurangan oksigen sebelum meninggal selagi pesawat terus terbang.

Jika puing-puing itu bisa dipastikan (sebagai MH370), maka secara menyedihkan akan menepis teori yang memberi harapan kepada para keluarga bahwa para penumpang pesawat mungkin masih hidup.

Yaitu teori-teori yang menyebutkan pesawat dibajak atau dicuri untuk secara rahasia didaratkan di suatu daerah terpencil di Asia Tengah.

sumber: The Sidney Morning Herald