Australia, Selandia Baru umumkan bantuan tanggap bencana kawasan
10 Agustus 2024 12:38 WIB
Menlu Australia Penny Wong berbicara dalam pertemuan trilateral dengan Menlu Retno Marsudi dan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (12/7/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz
Ankara (ANTARA) - Australia dan Selandia Baru, Jumat (9/8), mengumumkan bantuan senilai AUD42,6 juta (sekitar Rp446,8 miliar) untuk Program Pergudangan Kemanusiaan Pasifik, yang akan membantu negara-negara Pasifik dan Timor-Leste mempersiapkan diri dan merespon bencana alam.
Dalam pernyataan bersama, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan program tersebut mendukung 14 negara Kepulauan Pasifik dan Timor-Leste untuk menyimpan dan mengelola pasokan bantuan bencana yang dibutuhkan dalam waktu 48 jam setelah keadaan darurat kemanusiaan.
"Seperti yang kita ketahui, wilayah Pasifik sangat rentan terhadap berbagai bahaya alam dan risiko lainnya, termasuk siklon, gempa bumi, tsunami, banjir, gunung berapi, dan penyakit," kata Peters.
Program tersebut akan mencakup pasokan untuk seluruh masyarakat sekaligus memenuhi kebutuhan perempuan, anak-anak dan penyandang disabilitas.
"Program Pergudangan Kemanusiaan Pasifik adalah inisiatif negara-negara Pasifik yang sangat baik, dan Australia serta Selandia Baru bangga mendukungnya untuk memastikan bahwa dukungan dan pasokan mudah diakses di lapangan bagi komunitas saat terjadi bencana," kata diplomat tinggi Australia tersebut.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Mengenal Tuvalu, negeri terancam hilang ditelan samudera
Baca juga: Pembuangan limbah nuklir Jepang "pengkhianatan" terhadap Pasifik
Baca juga: PM Samoa: Pasifik dapat menangani masalah keamanan sendiri
Dalam pernyataan bersama, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan program tersebut mendukung 14 negara Kepulauan Pasifik dan Timor-Leste untuk menyimpan dan mengelola pasokan bantuan bencana yang dibutuhkan dalam waktu 48 jam setelah keadaan darurat kemanusiaan.
"Seperti yang kita ketahui, wilayah Pasifik sangat rentan terhadap berbagai bahaya alam dan risiko lainnya, termasuk siklon, gempa bumi, tsunami, banjir, gunung berapi, dan penyakit," kata Peters.
Program tersebut akan mencakup pasokan untuk seluruh masyarakat sekaligus memenuhi kebutuhan perempuan, anak-anak dan penyandang disabilitas.
"Program Pergudangan Kemanusiaan Pasifik adalah inisiatif negara-negara Pasifik yang sangat baik, dan Australia serta Selandia Baru bangga mendukungnya untuk memastikan bahwa dukungan dan pasokan mudah diakses di lapangan bagi komunitas saat terjadi bencana," kata diplomat tinggi Australia tersebut.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Mengenal Tuvalu, negeri terancam hilang ditelan samudera
Baca juga: Pembuangan limbah nuklir Jepang "pengkhianatan" terhadap Pasifik
Baca juga: PM Samoa: Pasifik dapat menangani masalah keamanan sendiri
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024
Tags: