Mexico City (ANTARA) - Presiden Panama Jose Raul Mulino, pada Jumat (9/8) mengatakan bahwa dia akan memberikan jalan aman bagi Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan "klan"-nya jika Maduro setuju melepaskan kekuasaan presiden dan meninggalkan Venezuela.

"Panama akan melakukan apa yang diperlukan untuk membantu menemukan jalan keluar dari krisis Venezuela. Saya tidak ragu untuk mengatakan ini. Mungkin ini akan menimbulkan kegemparan di sini, di antara rekan-rekan senegara saya, tetapi mari kita semua memahami bahwa ini adalah kontribusi yang perlu kita berikan, dan kita akan melakukannya," kata Mulino dalam wawancara dengan CNN.

"Jika Panama bisa menjadi negara transit menuju pengasingan permanen bagi Maduro dan klannya, kami akan melakukannya," kata Mulino menambahkan.

Namun, presiden Panama menyatakan keraguannya bahwa negaranya bisa memberikan suaka politik kepada Maduro, karena "akan sangat sulit meyakinkan warga Panama" untuk menyetujui hal itu.

Warga Venezuela memberikan suara dalam pemilihan presiden pada 28 Juli, di mana Maduro dinyatakan sebagai pemenang dengan lebih dari 51 persen suara.

Pihak oposisi mengeklaim kemenangan telak, dengan mengutip lembar hitung suara yang mereka peroleh dari pusat-pusat pemungutan suara di seluruh negeri.

Pernyataan kemenangan telak itu menyebabkan aksi protes besar-besaran dari pihak oposisi. Lebih dari 2.000 orang ditahan dengan tuduhan merusak infrastruktur negara, hasutan kebencian, dan terorisme.

Kemenangan Maduro telah dipertanyakan oleh Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa negara Amerika Latin.

Presiden Argentina, Kosta Rika, Ekuador, Guatemala, Panama, Paraguay, Peru, Republik Dominika, dan Uruguay mengeluarkan pernyataan bersama untuk menuntut penghitungan ulang suara oleh pengamat pemilu independen.

Sebagai tanggapan, Caracas menarik diplomatnya dari negara-negara tersebut dan memerintahkan diplomat dari negara-negara yang menuntut penghitungan ulang itu untuk meninggalkan Venezuela.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Presiden Panama akan gelar KTT regional soal pilpres Venezuela
Baca juga: Tujuh negara EU desak Venezuela transparan dalam penghitungan suara
Baca juga: Presiden Venezuela bahas soal pilpres dengan Brasil, Kolombia, Meksiko