"Pendidikan adalah akar segalanya. Bahkan untuk penegakan hukum yang paling utama dari pendidikan," kata Meutya saat menghadiri kampanye terbuka Partai Golkar, di Lapangan Merdeka, Medan, Sumut, Kamis.
Ia menginginkan agar perangkat informasi seperti komputer dan internet bisa tersedia merata di seluruh wilayah Indonesia yang artinya juga harus diatasi terkait terbatasnya pasokan listrik.
Tidak hanya itu, pendampingan pendidikan pun menurutnya dibutuhkan. Dia melanjutkan, persoalan perempuan juga hal yang ingin ia perjuangkan.
"Bangsa yang kuat adalah kalau perempuan kuat. Di sini biasanya perempuan yang berjuang untuk rumah tangga misalnya kerajinan atau menjahit tapi nyatanya pengajuan pinjaman atau kredit ke bank dari perempuan masih sulit," jelas Meutya.
Meutya merupakan calon legislatif DPR untuk daerah pemilihan I Sumatera Utara yang meliputi Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, dan Kota Tebing Tinggi.
Anggota Komisi I DPR 2010-2014 bertekad kembali menjadi anggota DPR karena menurutnya masih banyak pekerjaannya yang belum selesai.
"Kerja nggak bisa setengah-setengah. Saya jadi wartawan 10 tahun, sekarang (jadi anggota DPR) baru 4 tahun. Saya rasa kerja butuh waktu dan konsistensi, hal yang belum selesai masih banyak. Apalagi pendidikan masih jauh," jelasnya.
"Bangsa yang kuat adalah kalau perempuan kuat. Di sini biasanya perempuan yang berjuang untuk rumah tangga misalnya kerajinan atau menjahit tapi nyatanya pengajuan pinjaman atau kredit ke bank dari perempuan masih sulit," jelas Meutya.
Meutya merupakan calon legislatif DPR untuk daerah pemilihan I Sumatera Utara yang meliputi Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, dan Kota Tebing Tinggi.
Anggota Komisi I DPR 2010-2014 bertekad kembali menjadi anggota DPR karena menurutnya masih banyak pekerjaannya yang belum selesai.
"Kerja nggak bisa setengah-setengah. Saya jadi wartawan 10 tahun, sekarang (jadi anggota DPR) baru 4 tahun. Saya rasa kerja butuh waktu dan konsistensi, hal yang belum selesai masih banyak. Apalagi pendidikan masih jauh," jelasnya.