Pekanbaru, Riau (ANTARA) - Kemendikbudristek sebut Riau menjadi salah satu provinsi yang guru-gurunya memiliki antusias tinggi terhadap program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) yang dibuktikan dengan hasil yang cukup memuaskan dalam penerapan kurikulum merdeka.
"Saya mengkonfirmasi ke lapangan ada perubahan cara pandang, yang diwujudkan dengan prilaku mereka di kelas," kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nunuk Suryani di Pekanbaru, Riau, Jumat.
Menurut dia Riau menjadi Provinsi yang bagus untuk animo para guru menjadi guru penggerak, bahkan sudah ada 2.173 guru penggerak yang tersertifikasi, dan 2.187 yang sudah masuk sebagai calon guru penggerak (CGP).
Data tersebut kata Nunuk, membuktikan bahwa Provinsi Riau menjadi daerah dengan program PGP yang tinggi, bila dibandingkan daerah lainnya.
Ia melanjutkan Provinsi Riau juga menjadi daerah yang akomodatif untuk formasi guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PKKK).
"Selain itu penerapan kurikulum merdeka juga bagus," katanya ketika berbincang terkait program PGP di Provinsi Riau.
Nunuk mencontohkan daerah di Provinsi Riau yaitu Meranti yang gurunya memiliki kompetensi tinggi, meskipun daerahnya masuk kategori miskin ekstrem.
Ia mengatakan di Riau peserta yang mengikuti guru penggerak banyak, dan inisiatif untuk belajar di platform mandiri tinggi.
"Jadi sebenarnya karakteristik guru untuk belajar itu tinggi dibandingkan dengan wilayah yang sudah biasa nyaman," katanya.
Sebelumnya, Sejumlah guru yang berada di Provinsi Riau, mengharapkan program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dari Kemendikbudristek terus dijalankan karena bermanfaat bagi para pengajar.
"Meski Presiden berganti, Menteri berganti, semoga program guru bisa terus bergerak dan berlanjut," kata seorang guru penggerak dari SDN 126 Pekanbaru, Riau Muhamad Febriansetiana.
Menurut dia program PGP ini banyak sekali manfaat yang dapat diambil oleh para pengajar di Indonesia, karena dengan program tersebut pola pikir terhadap murid, kelas, aset sekolah dan lainnya berubah.
Febri mengatakan dirinya merupakan guru penggerak angkatan pertama tahun 2020, yang melaksanakan pendidikan selama sembilan bulan.
Ia menjelaskan selama proses pendidikan tersebut banyak informasi yang bisa diterapkan di sekolah, baik dengan murid, guru, maupun wali murid.
Baca juga: Pemkot Jakpus bekali guru untuk tangani kenakalan remaja
Baca juga: Sudindik Jakpus minta guru perbanyak nilai kerohanian ke siswa
Baca juga: Legislator sebut keuangan DKI mampu rekrut 4.100 guru honorer jadi KKI
Riau menjadi provinsi yang gurunya paling antusias ikut pendidikan
9 Agustus 2024 22:04 WIB
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kemendikbudristek Nunuk Suryani (kiri) saat berbincang dengan siswa di SDN 47 Pekanbaru, Riau, Kamis (8/8/2024). ANTARA/Khaerul Izan
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: