Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kendaraan otonom (otonomus) yang berbasis teknologi akan menjadi pilar utama dalam sistem transportasi masa depan.

"Di IKN nanti akan ada trem otonom atau ART (Autonomous Rail Transit), selain itu juga ada LRT Jabodebek, Skytrain Soekarno-Hatta. Di masa depan, kendaraan otonom akan menjadi pilar utama dalam sistem transportasi kita," kata Menhub dalam acara Indonesia Electric Motor Show 2024 yang diselenggarakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Oleh karena itu, Menhub menyarankan seluruh pihak mempersiapkan diri untuk penggunaan kendaraan otonom sebagai transportasi massal.

"Transformasi transportasi di era digital akan semakin dipengaruhi oleh teknologi otonomus. Kita telah melihat inovasi-inovasi yang mengadopsi teknologi otonom pada berbagai tingkat di Indonesia," ujarnya dalam keterangan di Jakarta.

Menhub menilai kehadiran kendaraan otonom dan kendaraan listrik berteknologi canggih sangat baik untuk merangsang terjadinya kemajuan teknologi transportasi tanah air. Untuk itu, seluruh pihak perlu mempersiapkan diri dengan hadirnya kendaraan otonom.

Baca juga: Menhub: Harhubnas 2024 refleksi pelayanan transportasi semua matra

Baca juga: Menhub dorong Pelni tingkatkan konektivitas di daerah 3TP


Kemenhub sendiri tengah mengembangkan peraturan terkait penyelenggaraan trem otonom, yang meliputi berbagai aspek mulai dari sarana prasarana, manajemen lalu lintas, hingga sumber daya manusia dan aspek pembiayaan.

Dia menuturkan dalam hal regulasi kendaraan otonom, Indonesia memiliki Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Meski begitu, peraturan itu masih akan ada perubahan terkait penyelenggaraan otonom.

"Regulasi kendaraan otonomus ini memang tidak mudah, karena kami harus merekam apa yang telah diterapkan di negara maju, lalu memformulasikannya ke dalam bentuk regulasi," jelas Menhub.

Menhub berharap ke depan Indonesia tak hanya menjadi pengguna, tetapi mampu menjadi produsen dari kendaraan otonom. Pasalnya, prospek perkembangan dan pendapatan dari kendaraan ini sangat besar.

Menurut data riset McKinsey, pada tahun 2035, industri kendaraan otonom secara global diperkirakan dapat menciptakan pendapatan sebesar 300 miliar dolar AS hingga 400 miliar dolar AS.

Kendaraan tersebut dinilai dapat menghasilkan pendapatan yang besar karena lebih efisien dari segi biaya operasional, juga lebih aman karena minimnya kesalahan manusia.

"Mari kita terus mengkaji, membahas dan menyiapkan diri karena kendaraan otonomus ini nantinya menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan kita sehari-hari," kata Menhub.

Baca juga: Menhub: Bandara IKN bisa layani penerbangan internasional ke Eropa

Baca juga: Menhub tekankan SDM transportasi harus mampu hadapi persaingan global