Jakarta (ANTARA) - Viding (platform digitalisasi pernikahan) di Indonesia melaporkan peningkatan transaksi pada paruh pertama tahun 2024 sebesar 120 persen secara year on year (yoy) dengan pengguna berbayar naik 118 persen.

Adapun pendapatan bruto dan nilai transaksi bruto bertumbuh masing-masing sebesar 83 persen.

“Pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan yang kuat dari pengguna dan kualitas layanan yang kami tawarkan. Dengan peningkatan yang luar biasa dalam berbagai aspek bisnis, Viding semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam industri pernikahan digital,” kata CEO Viding Alki Adi Joyo Diharjo dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat.

Berdasarkan segmen layanan, nilai transaksi bruto untuk undangan digital bertumbuh 147 persen, buku tamu digital meningkat 212 persen, dan layanan live streaming naik 19 persen. Pertumbuhan ini dinilai menunjukkan bahwa Viding mampu memenuhi kebutuhan berbagai aspek dalam pernikahan digital, memberikan solusi yang komprehensif dan inovatif.

Untuk layanan buku tamu digital dan live streaming, Viding menjangkau kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cirebon, Bandung, Yogyakarta, Solo, Kudus, Semarang, Malang, Surabaya, Sidoarjo, Jember, Bali, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Lampung, Makassar dan beberapa kota besar lainnya.

Baca juga: WeddingMarket ajak UMKM pernikahan digitalisasi usahanya

"Dengan cakupan yang luas ini, kami mampu memberikan layanan yang personal dan mendetail di berbagai kota besar di Indonesia," ucapnya.

Saat ini, Viding disebut mengoperasikan bisnis di tanah air dengan cakupan penjualan undangan digital yang menjangkau negara lain, mulai dari Malaysia, Singapura, Jepang, dan Belanda.

Pihaknya berencana untuk terus mengembangkan dan memperluas bisnis di pasar dan pasar lainnya. Ekspansi ini dianggap penting untuk memastikan Viding dapat selalu memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai negara.

“Viding saat ini baru menjangkau 0,2 persen dari nilai pasar (1.577.255 pernikahan di Indonesia pada tahun 2023). Jadi, potensi pertumbuhan ke depannya masih sangat besar," ujar Joyo.

Dalam upaya memperkuat bisnis, Viding dikatakan terus mengembangkan jaringan mitra B2B (business-to-business) dan keanggotaan asosiasi. Hingga kini, Viding sudah bermitra dengan lebih dari 400 vendor pernikahan dan menjadi anggota aktif di berbagai asosiasi.

"Kolaborasi dengan mitra dan asosiasi ini memungkinkan kami untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik bagi seluruh pengguna kami,” ungkap dia.