Jakarta (ANTARA News) - Pesantren merupakan aset berharga bagi bangsa dan negara Indonesia, sehingga keberadaanya, bukan hanya memberi kontribusi dalam pembinaan moral dan spiritual bagi bangsa, tapi menjadi benteng pertahanan aqidah (ideologi) yang mampu menjadi penyokong utama nilai-nilai pluralisme dalam bingkai NKRI, kata Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Ja'far.

Marwan mengemukakan tersebut dalam acara temu para Ustadz, Kiai Muda NU dan simpatisan PKB di Pati, Jawa Tengah, kemarin.

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu, Ketua DPP PKB itu menegaskan, munculnya berbagai ideologi transnasional yang radikal, perlu diantisipasi dengan penguatan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah melalaui basis kader dan pondok pesantren.

Gerakan ideologisasi yang diusung kaum santri dan NU, katanya, merupakan jawaban paling tepat bagi kehidupan bangsa Indonesia.

"Ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang toleran, harmoni dan moderat yang diemban oleh kaum santri dan NU sudah sangat tepat bagi bangsa kita yang majemuk ini," ujaranya.

Marwan menambahkan, dengan adanya pondok pesantren yang telah tersebar di seluruh pelosok tanah air, lanjutnya, berarti lembaga pendidikan khas Indonesia ini telah mampu mewarnai kehidupan bangsa. Para alumni pondok pesantren, lanjutnya, telah memainkan peran masing-masing dalam berbagai bidang sesuai dengan doktrin Ahlussunnah wal Jamaah.

Terkait dengan perjuangan politik Ahlussunnah wal Jamaah, Marwan menegaskan, hanya PKB yang menjadi satu-satunya wadah aspirasi dan saluran politik kaum santri.

Dia berharap, kaum santri yang telah tersebar di seluruh pelosok tanah air ini, dapat membuktikan diri sebagai pemenang pemilu melalui wadah partai PKB.

Marwan mengajak para Ustadz dan Kiai Muda NU dan segenap simpatisan untuk berpartisipasi aktif memenangkan PKB pada pemilu ini.

"Peran aktif para Ustadz, Kiai Muda dan kaum santri sangat signifikan dan menentukan kemenangan PKB pada pemilu ini," katanya.(*)