Jakarta (ANTARA) - Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki sistem pembinaan yang terstruktur melalui berbagai tingkatan. Setiap tingkatan memiliki tujuan pembinaan yang sesuai dengan usia serta perkembangan para peserta didik.

Berikut adalah penjelasan mengenai urutan tingkatan Pramuka di Indonesia, beserta penjelasan singkat tentang masing-masing tingkatan.

1. Pramuka Siaga (Usia 7-10 Tahun)

Pramuka Siaga adalah tingkatan pertama dalam Gerakan Pramuka di Indonesia, diperuntukkan bagi anak berusia 7 hingga 10 tahun. Kegiatan Pramuka pada tahap ini lebih berfokus pada pengenalan nilai-nilai dasar kepramukaan, seperti kedisiplinan, kerja sama dan kemandirian. Pramuka Siaga biasanya diorganisir dalam satuan yang disebut Barung, dengan satuan besar yang disebut Perindukan.

Kegiatan pada tingkatan Siaga umumnya sederhana dan menyenangkan, menekankan pada permainan yang mendidik dan pembelajaran melalui pengalaman langsung. Simbol dari tingkatan ini adalah warna hijau, dan pramuka siaga dikenal dengan seruan "Siap!"

2. Pramuka Penggalang (Usia 11-15 Tahun)

Setelah lulus dari Pramuka Siaga, anak-anak masuk ke tingkatan Pramuka Penggalang. Tingkatan ini diperuntukkan bagi peserta didik berusia 11 hingga 15 tahun. Pada tahap ini, kegiatan Pramuka mulai lebih bervariasi dan menantang, mencakup keterampilan kepramukaan yang lebih kompleks seperti berkemah, tali-temali, dan keterampilan pertolongan pertama.

Satuan dalam Pramuka Penggalang disebut Regu, dengan satuan besar disebut Pasukan. Regu penggalang dibedakan menjadi regu penggalang putra dan regu penggalang putri. Untuk regu penggalang putra menggunakan nama-nama hewan seperti harimau, elang, kobra, kalajengking dan buaya. Sedangkan regu penggalang putri menggunakan nama-nama bunga seperti mawar, anggrek, kamboja dan melati.

Pramuka Penggalang diorganisir dalam regu-regu yang lebih mandiri dan diberi tanggung jawab lebih besar dibandingkan dengan Pramuka Siaga.

3. Pramuka Penegak (Usia 16-20 Tahun)

Pramuka Penegak adalah tingkatan yang diperuntukkan bagi remaja berusia 16 hingga 20 tahun. Pada tahap ini, fokus kegiatan lebih kepada pengembangan diri, kepemimpinan, dan keterlibatan dalam kegiatan sosial. Pramuka Penegak diorganisir dalam satuan yang disebut Sangga, dengan satuan besar disebut Ambalan yang dipimpin oleh seorang pradana.

Pramuka Penegak juga berkesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan tingkat nasional maupun internasional, serta mendapatkan kesempatan untuk memimpin adik-adiknya di tingkatan Siaga dan Penggalang. Tingkatan ini menekankan pada kemandirian dan tanggung jawab.

4. Pramuka Pandega (Usia 21-25 Tahun)

Pramuka Pandega merupakan tingkatan tertinggi dalam Gerakan Pramuka, diperuntukkan bagi pemuda berusia 21 hingga 25 tahun. Pada tahap ini, kegiatan Pramuka lebih berfokus pada pembinaan kepemimpinan, pengembangan diri, dan pengabdian masyarakat. Pramuka Pandega diorganisir dalam satuan yang disebut Reka, dengan satuan besar disebut Racana.

Pandega diharapkan dapat menjadi pemimpin yang matang dan memiliki keterampilan untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Kegiatan di tingkat ini lebih menekankan pada proyek-proyek nyata dan pengembangan diri yang lebih mendalam.

Gerakan Pramuka dengan tingkatan-tingkatannya dirancang untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan peserta didik. Setiap tingkatan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan keterampilan generasi muda Indonesia. Dengan mengikuti setiap tingkatan Pramuka, para peserta didik diajarkan untuk menjadi pribadi yang mandiri, disiplin, dan siap mengabdi kepada masyarakat.