Aimas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, mengendalikan dan menstabilkan harga pangan lewat pasar murah sebagai wujud implementasi kepedulian kepada masyarakat untuk mendapatkan pangan dengan harga terjangkau.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong, Mustika Baeduri di Sorong, Jumat, menjelaskan, ini merupakan wujud tanggung tanggung jawab pemerintah dalam menghadirkan pangan murah bagi masyarakat yang mudah dijangkau untuk pemenuhan kebutuhan mereka.
"Tujuannya adalah menstabilkan harga pangan di Kabupaten Sorong yang akhirnya berdampak positif terhadap penurunan angka inflasi," kata dia.
Komoditas yang ikut dipasarkan pada pangan murah itu terdiri atas, beras semangka Rp82 ribu/5 kg, beras merpati Rp84 ribu/5 kg, beras kita Rp80 ribu/5 kg, beras semangka Rp155 ribu/10 kg, beras merpati Rp160 ribu/10 kg, beras merapi Rp147 ribu/10 kg dan beras SPHP Rp65 ribu/5 kg.
Kemudian tepung kompas Rp11 ribu/kg, tepung terigu kita Rp10 ribu/kg, gula pasir Rp16 ribu/kg, minyak goreng kita Rp15 ribu/liter, daging ayam Rp35 ribu/kilo, telur ayam Rp40 ribu/rak, bawang merah Rp27 ribu/kg, bawang putih Rp35 ribu/kg, cabai rawit Rp35 ribu/500 g, cabai keriting Rp30 ribu/500 g, dan sayuran Rp5 ribu/ikat.
Selanjutnya adalah jenis ikan yang dijual adalah ikan lema sebanyak 300 kg mendapatkan harga subsidi pemerintah sebesar Rp15 ribu dari harga awal senilai Rp30 ribu/kg. Ikan momar sebanyak 100 kg dengan nilai subsidi yang sama senilai Rp15 ribu dari harga awal Rp30 ribu/kg.
"Seluruhnya dijual dengan harga di bawah harga pasar sehingga masyarakat bisa mudah mendapatkan pangan murah," ujar dia.

Dia mengatakan bahwa anggaran subsidi yang disediakan pemerintah senilai Rp40 juta untuk pangan murah sehingga harga pangan yang dihadirkan pun rata-rata di bawah harga pasar.