Pemprov Gorontalo atasi kemiskinan ekstrem secara terpadu
9 Agustus 2024 16:10 WIB
Suasana Rapat Koordinasi Upaya Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 Regional IV Wilayah Sulawesi diikuti Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin bersama kepala daerah lain secara virtual. ANTARA/HO-Diskominfotik Provinsi Gorontalo.
Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo berupaya mengatasi kemiskinan ekstrem secara terpadu karena didominasi oleh warga yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) atau hanya sekolah SD sehingga penanganan perlu dilakukan secara terpadu seluruh sektor.
"Kami laporkan persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada Maret 2024 adalah 14,57 persen atau turun 0,58 persen dari Maret 2023. Jumlah penduduk miskin otomatis turun sesuai dengan persentase, namun garis kemiskinan ini yang meningkat," kata Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin di Gorontalo, Jumat.
Ia melaporkan kondisi tersebut kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy bersama kepala daerah lain pada rapat koordinasi Upaya Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 Regional IV wilayah Sulawesi.
Rudy mengatakan kemiskinan ekstrem di Gorontalo didominasi oleh anggota rumah tangga lebih dari lima orang setiap rumahnya.
Rata-rata usia kepala rumah tangga 46 tahun serta kepala rumah tangga perempuan di angka 7,83 persen.
Jumlah kemiskinan ekstrem didominasi oleh warga tidak tamat SD atau hanya sekolah SD.
Baca juga: BSKDN optimistis capai target percepatan penurunan kemiskinan ekstrem
Baca juga: Wilayah pesisir Sumatera jadi fokus program pengentasan kemiskinan
"Jadi kalau kita bedah lagi ke dalam, ini adalah para petani yang juga tidak memiliki lahan dan lain sebagainya. Inilah penyebab masih tingginya garis kemiskinan ekstrem yang ada di Provinsi Gorontalo," katanya.
Langkah Pemprov Gorontalo melakukan intervensi sebab ke depan akan mendorong bukan hanya untuk pengentasan keluarga miskin ekstrem di desil 1 dan desil 2, tetapi juga ingin melihat bahwa ada kantong-kantong kemiskinan yang memang terpadu.
"Entah itu kantong stunting, tingkat perceraian muda dan pernikahan muda. Ini yang menjadi fokus kami bagaimana kita menurunkan kemiskinan ekstrem dan juga untuk mencegah miskin baru ke depannya. Maka pengentasannya harus terpadu,” katanya.
Penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada Maret 2024 turun 0,68 persen dibandingkan pada bulan yang sama tahun 2023.
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut penurunan kemiskinan ekstrem di suatu daerah ditentukan kreativitas dan inovasi pimpinan daerah.
Menurutnya antara kreativitas dan inovasi adalah dua hal yang berbeda tapi tidak dapat dipisahkan. Kreatifitas adalah cara berpikir sementara inovasi adalah cara bertindak
"Kami laporkan persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada Maret 2024 adalah 14,57 persen atau turun 0,58 persen dari Maret 2023. Jumlah penduduk miskin otomatis turun sesuai dengan persentase, namun garis kemiskinan ini yang meningkat," kata Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin di Gorontalo, Jumat.
Ia melaporkan kondisi tersebut kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy bersama kepala daerah lain pada rapat koordinasi Upaya Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 Regional IV wilayah Sulawesi.
Rudy mengatakan kemiskinan ekstrem di Gorontalo didominasi oleh anggota rumah tangga lebih dari lima orang setiap rumahnya.
Rata-rata usia kepala rumah tangga 46 tahun serta kepala rumah tangga perempuan di angka 7,83 persen.
Jumlah kemiskinan ekstrem didominasi oleh warga tidak tamat SD atau hanya sekolah SD.
Baca juga: BSKDN optimistis capai target percepatan penurunan kemiskinan ekstrem
Baca juga: Wilayah pesisir Sumatera jadi fokus program pengentasan kemiskinan
"Jadi kalau kita bedah lagi ke dalam, ini adalah para petani yang juga tidak memiliki lahan dan lain sebagainya. Inilah penyebab masih tingginya garis kemiskinan ekstrem yang ada di Provinsi Gorontalo," katanya.
Langkah Pemprov Gorontalo melakukan intervensi sebab ke depan akan mendorong bukan hanya untuk pengentasan keluarga miskin ekstrem di desil 1 dan desil 2, tetapi juga ingin melihat bahwa ada kantong-kantong kemiskinan yang memang terpadu.
"Entah itu kantong stunting, tingkat perceraian muda dan pernikahan muda. Ini yang menjadi fokus kami bagaimana kita menurunkan kemiskinan ekstrem dan juga untuk mencegah miskin baru ke depannya. Maka pengentasannya harus terpadu,” katanya.
Penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada Maret 2024 turun 0,68 persen dibandingkan pada bulan yang sama tahun 2023.
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut penurunan kemiskinan ekstrem di suatu daerah ditentukan kreativitas dan inovasi pimpinan daerah.
Menurutnya antara kreativitas dan inovasi adalah dua hal yang berbeda tapi tidak dapat dipisahkan. Kreatifitas adalah cara berpikir sementara inovasi adalah cara bertindak
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: