"Upaya yang selama ini telah dilakukan untuk menciptakan nilai tambah serta mendorong tumbuhnya pohon industri untuk menciptakan pendalaman serta pemerataan di sektor manufaktur telah terlihat bentuk dan hasilnya. Hal ini perlu terus didorong lebih jauh lagi untuk mengoptimalkan potensi yang kita miliki sebagai bangsa,” kata dia.
Dia menyatakan, sepanjang tahun 2023, Kemenperin mampu meningkatkan indeks reformasi birokrasi menjadi 80,01 dan meraih predikat memuaskan. Selain itu nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) yang diperoleh pihaknya menjadi 79,20 poin.
Ia menjelaskan, peningkatan indeks reformasi birokrasi itu berdampak positif terhadap performa industri manufaktur yang dapat dilihat dari kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) yang mencapai 19 persen pada 2023.
Selain itu, ia mengatakan, bukti lain dampak positif dari penguatan reformasi birokrasi juga dapat dilihat melalui Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang sejak diluncurkan pada November 2022 tetap berada di level ekspansi. Hal itu sejalan dengan Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur yang selama 34 bulan berturut-turut ekspansi di atas angka 50.
Selain itu, ia mengatakan, bukti lain dampak positif dari penguatan reformasi birokrasi juga dapat dilihat melalui Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang sejak diluncurkan pada November 2022 tetap berada di level ekspansi. Hal itu sejalan dengan Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur yang selama 34 bulan berturut-turut ekspansi di atas angka 50.
Lebih lanjut, Bank Dunia (World Bank) turut merilis, pada tahun 2023, Indonesia berhasil masuk di posisi ke-12 Top Manufacturing Countries by Value Added, dengan nilai Manufacturing Value Added (MVA) sebesar 255 miliar dolar AS.
Baca juga: Menko Perekonomian: Pemerintah tingkatkan nilai tambah manufaktur
Baca juga: Menperin sebut nilai tambah manufaktur RI mencapai 255 miliar dolar AS
Baca juga: Menko Perekonomian: Pemerintah tingkatkan nilai tambah manufaktur
Baca juga: Menperin sebut nilai tambah manufaktur RI mencapai 255 miliar dolar AS