Kemlu RI rencanakan repatriasi jenazah WNI dari Bangladesh pekan depan
9 Agustus 2024 15:33 WIB
Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menyampaikan pernyataannya usai konferensi pers di Jakarta, Jumat (9/8/2024). ANTARA/Nabil Ihsan.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan bahwa jenazah dari WNI yang menjadi korban jiwa dalam kebakaran pada 5 Agustus di tengah demonstrasi anti-pemerintah di Bangladesh dapat dipulangkan ke Tanah Air paling awal pekan depan.
Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha menjelaskan bahwa pihaknya dan KBRI Dhaka terus berupaya memastikan kelancaran repatriasi jenazah WNI yang berinisial DU (50) tersebut.
Ia menambahkan, jenazah WNI tersebut dimandikan dan dishalatkan pada Jumat ini.
“Jika memungkinkan, kami akan memulangkan jenazah secepatnya, Insya Allah, pada Senin atau Selasa pekan depan,” kata Judha dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan proses repatriasi jenazah DU saat ini masih tertahan kewajiban menyelesaikan administrasi dengan pihak kepolisian, yang saat ini masih berfokus memulihkan keamanan publik.
Pemulangan jenazah juga terkendala belum pulihnya operasional rumah sakit tempat almarhum tersebut dievakuasi akibat kerusuhan.
Baca juga: Seorang WNI meninggal akibat kebakaran hotel di Bangladesh
Sementara itu, Judha mengatakan bahwa KBRI Dhaka memastikan situasi di Bangladesh terpantau berangsur membaik, khususnya usai Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri pada 5 Agustus -- yang menjadi tuntutan utama para pengunjuk rasa -- dan melarikan diri dari Bangladesh.
Selain WNI yang meninggal akibat insiden di kota Jashore, semua WNI yang tercatat menetap di Bangladesh dilaporkan dalam keadaan baik dan aman, kata Judha.
Meski demikian, KBRI Dhaka tetap meminta WNI yang masih berada di Bangladesh senantiasa waspada atas keamanan pribadi dan menghindari kerumunan massa di tempat umum.
KBRI Dhaka pun tetap menyiagakan lokasi aman (safe house) yang dapat dituju WNI saat situasi kembali memburuk atau apabila diperlukan, ujar Judha.
Diberitakan sebelumnya, seorang WNI meninggal dunia karena terjebak di hotel yang ia tempati di kota Jashore, Bangladesh barat laut, pada Senin (5/8).
“DU meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap karena hotel tempat almarhum menginap terbakar di tengah-tengah kerusuhan,” demikian menurut pernyataan Kemlu RI pada Selasa (6/8).
Baca juga: Menlu: RI siapkan evakuasi usai satu WNI tewas di Bangladesh
Baca juga: Kemlu: Seluruh WNI yang menetap di Bangladesh dalam keadaan baik
Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha menjelaskan bahwa pihaknya dan KBRI Dhaka terus berupaya memastikan kelancaran repatriasi jenazah WNI yang berinisial DU (50) tersebut.
Ia menambahkan, jenazah WNI tersebut dimandikan dan dishalatkan pada Jumat ini.
“Jika memungkinkan, kami akan memulangkan jenazah secepatnya, Insya Allah, pada Senin atau Selasa pekan depan,” kata Judha dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan proses repatriasi jenazah DU saat ini masih tertahan kewajiban menyelesaikan administrasi dengan pihak kepolisian, yang saat ini masih berfokus memulihkan keamanan publik.
Pemulangan jenazah juga terkendala belum pulihnya operasional rumah sakit tempat almarhum tersebut dievakuasi akibat kerusuhan.
Baca juga: Seorang WNI meninggal akibat kebakaran hotel di Bangladesh
Sementara itu, Judha mengatakan bahwa KBRI Dhaka memastikan situasi di Bangladesh terpantau berangsur membaik, khususnya usai Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri pada 5 Agustus -- yang menjadi tuntutan utama para pengunjuk rasa -- dan melarikan diri dari Bangladesh.
Selain WNI yang meninggal akibat insiden di kota Jashore, semua WNI yang tercatat menetap di Bangladesh dilaporkan dalam keadaan baik dan aman, kata Judha.
Meski demikian, KBRI Dhaka tetap meminta WNI yang masih berada di Bangladesh senantiasa waspada atas keamanan pribadi dan menghindari kerumunan massa di tempat umum.
KBRI Dhaka pun tetap menyiagakan lokasi aman (safe house) yang dapat dituju WNI saat situasi kembali memburuk atau apabila diperlukan, ujar Judha.
Diberitakan sebelumnya, seorang WNI meninggal dunia karena terjebak di hotel yang ia tempati di kota Jashore, Bangladesh barat laut, pada Senin (5/8).
“DU meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap karena hotel tempat almarhum menginap terbakar di tengah-tengah kerusuhan,” demikian menurut pernyataan Kemlu RI pada Selasa (6/8).
Baca juga: Menlu: RI siapkan evakuasi usai satu WNI tewas di Bangladesh
Baca juga: Kemlu: Seluruh WNI yang menetap di Bangladesh dalam keadaan baik
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: