Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Ichwan Pratama Danda di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan korban ditemukan tim gabungan tersangkut ranting pohon di aliran Sungai Padang Bio-bio, Kecamatan Ampek Nagari, pada Jumat sekitar pukul 10.25 WIB.
"Korban ditemukan sekitar 10 kilometer dari titik korban hanyut dalam kondisi meninggal dunia," katanya.
Ia mengatakan saat ini korban dievakuasi oleh tim gabungan ke Puskesmas Bawan dan langsung dilakukan otopsi oleh pihak medis. Setelah dilakukan otopsi, korban dibawa ke rumah duka dan langsung diserahkan kepada keluarga korban.
Baca juga: BPBD Agam: Nenek hilang usai pengajian pada Minggu akhirnya ditemukan
"Jasad korban telah kami serahkan kepada orang tuanya untuk dimakamkan," katanya.Baca juga: BPBD Agam: Nenek hilang usai pengajian pada Minggu akhirnya ditemukan
Ia menambahkan tim gabungan Pemkab Agam berasal dari BPBD Agam, Satpol PP Damkar, PMI, TNI, Polri, Basarnas, pemerintah kecamatan, pemerintah nagari, dan masyarakat, mencari keberadaan korban sepanjang aliran sungai itu.
Pencarian melibatkan puluhan orang menggunakan satu drone dan perahu.
"Korban berhasil ditemukan pada hari keempat dilaporkan terseret arus sungai," katanya.
Baca juga: Tim gabungan Agam temukan warga meninggal akibat serangan buaya
Baca juga: Tim gabungan Agam temukan warga meninggal akibat serangan buaya
Ia mengatakan satu keluarga di Padang Alai, Jorong Kampuang Malayu, Nagari Sitalang, Kecamatan Ampek Nagari, terseret arus sungai pada 6 Agustus 2024 sekita pukul 17.30 WIB.
Akibatnya, ibu korban atas nama Reni Andayani (32) dan Fatin terseret arus sungai tersebut. Reni sudah ditemukan sekitar 20 meter dari jembatan dalam keadaan selamat.
"Reni selamat dan ayah korban tidak hanyut. Ayahnya mencoba mencari korban," katanya.
Baca juga: BPBD: Tiga kecamatan di Agam terdampak longsor dan banjir bandang
Baca juga: BPBD: Tiga kecamatan di Agam terdampak longsor dan banjir bandang