Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM terus melakukan pendataan lengkap UMKM (PL-UMKM) yang sesuai standar dan berkualitas, agar dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalam perumusan kebijakan yang lebih efektif dan efisien.

"Khususnya, terkait upaya pemerintah dalam melakukan perlindungan, pemberian kemudahan, dan pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia," ucap Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim pada acara Bimbingan Teknis Sistem Informasi Data Tunggal di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.

Dikutip dari siaran pers kementerian di Jakarta, target dari pendataan lengkap UMKM 2024 mencakup sebanyak 4 juta data, yang terdiri dari empat provinsi dan 61 kabupaten.

Sedangkan, target data UMKM 2024 di Jawa Timur adalah 1.128.000 data dan Kabupaten Banyuwangi sebanyak 72 ribu data.

Adapun pendataan lengkap UMKM 2024 berfokus pada usaha yang tidak menetap. Pengumpulan data menggunakan data yang berasal dari data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).

"Kegiatan dilaksanakan pada Agustus sampai dengan Oktober 2024 dengan target yang telah ditentukan Kemenkop UKM masing-masing enumerator (petugas lapangan yang membantu pengumpulan data) mendapat 300 UMKM," ucap Arif.

Arif mengatakan bimtek diharapkan bisa menghasilkan pemahaman yang sama terhadap konsep dan definisi yang akan digunakan dalam pendataan lengkap KUMKM.

Kesamaan pemahaman ini akan berdampak pada kualitas dan validitas data yang dihasilkan. Melalui bimtek ini juga diajarkan teknik komunikasi dalam menghadapi responden yang beragam latar belakang.

"Diharapkan juga Bimtek PL-UMKM 2024 dapat mencetak enumerator dan koordinator yang kompeten sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik, serta menghasilkan data yang berkualitas," kata Arif.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktaviantie mengatakan target dari kegiatan ini mencakup sekitar 72 ribu pelaku UMKM di Banyuwangi.

Secara umum, Nanin menjelaskan bahwa dari 296 ribu pelaku UMKM di Banyuwangi, 40 persen di antaranya bergerak di sektor perdagangan. Sisanya, banyak berkecimpung di sektor pertanian, perkebunan, industri, dan jasa.

Baca juga: Kemenkop-BPS jalin kerja sama pemanfaatan data koperasi dan UMKM
Baca juga: Teten harap data UMKM dan koperasi terintegrasi permudah pendampingan
Baca juga: BI: Pengembangan UMKM perlu didukung penguatan basis data