Jakarta (ANTARA News) - Produsen mobil asal Jepang, Nissan, akan menjual lebih banyak kendaraan listrik setelah semakin banyak negara mengadopsi alternatif-alternatif bahan bakar fosil.

Hal ini disampaikan wakil presiden bisnis kendaraan listrik global Nissan, Billy Hayes, kepada Wall Street Journal seperti dilansir laman Inautonews.

Sejak pertama kali memperkenalkan Leaf pada 2010, Nissan telah menjual lebih dari 100 ribu unit secara global, dan akan memperluas penjualan kendaraan listrik ini ke Korea Selatan pada paruh kedua tahun ini.

"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa target baru ini dapat tercapai. Kami yakin bisa mencapainya lebih cepat dari 2020," kata Hayes.

Kepala Renault-Nissan, Carlos Ghosn sebelumnya pernah mengatakan bahwa Nissan dan mitra Perancisnya, Renault, akan mampu menjual 1,5 juta mobil listrik sebelum 2016, namun kemudian ia mengakui bahwa perusahaan akan kehilangan target penjualan mobil listriknya.

Pada saat yang sama, produsen mobil premium asal Jerman, BMW, mengatakan telah menerima 11.000 pesanan secara global untuk kendaraan listrik i3, di mana 1.200 di antaranya berasal dari Amerika Serikat.