Jakarta (ANTARA) - Jahe merah atau Zingiber officinale var. rubrum merupakan salah satu jenis jahe yang terkenal di Indonesia. Dibandingkan dengan jahe biasa, jahe merah memiliki keunggulan yang berbeda, mulai dari segi rasa maupun khasiat. Tidak hanya digunakan sebagai bumbu masakan, tetapi juga sebagai bahan dalam berbagai produk kesehatan. Jahe merah dikenal memiliki senyawa yang lebih tinggi, sehingga banyak dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional dan minuman herbal.

Bagaimana mengenali perbedaan jahe merah? Berikut adalah ciri-ciri dan manfaat dari jahe merah.

Ciri-ciri jahe merah

Jahe merah memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis jahe lainnya, seperti jahe putih. Berikut adalah beberapa ciri utama jahe merah:

1. Warna

Seperti namanya, jahe merah memiliki warna rimpang yang hijau kemerahan, terutama pada bagian kulitnya. Bagian dalamnya biasanya berwarna kuning.

2. Ukuran dan bentuk

Jahe merah umumnya memiliki ukuran yang kecil, pendek, rimpang kecil, ruasnya rata, serta seratnya lebih besar dibandingkan dengan jahe putih.

3. Rasa dan aroma

Jahe merah memiliki rasa yang lebih pedas, pahit, dan aroma yang lebih kuat dibandingkan dengan jahe putih. Ini disebabkan oleh tingginya kandungan gingerol dan shogaol, senyawa yang memberikan rasa pedas dan aroma khas pada jahe.

4. Kandungan yang lebih banyak

Jahe merah dikenal memiliki kandungan minyak atsiri, flavonoid, gingerol, paradols, shogaols, dan senyawa aktif lainnya yang lebih tinggi dibandingkan jahe jenis lain. Hal ini membuatnya lebih efektif dalam pengobatan dan lebih diminati untuk digunakan dalam produk herbal.

Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan

Jahe merah memiliki berbagai manfaat kesehatan yang telah diakui dalam pengobatan tradisional dan didukung oleh penelitian ilmiah. Berikut adalah beberapa manfaat utama jahe merah:

1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Jahe merah kaya akan antioksidan antiinflamasi yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, jahe merah memiliki vitamin A, E, C, zat besi, zinc, dan selenium yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjadikannya lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit.

2. Meredakan peradangan dan nyeri

Kandungan gingerol dalam jahe merah memiliki efek menghangatkan yang kuat, sehingga efektif untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Ini sangat bermanfaat bagi penderita penyakit seperti osteoarthritis, dimana jahe merah dapat membantu mengurangi nyeri otot, sendi, dan kekakuan.

3. Melancarkan pencernaan

Jahe sering digunakan sebagai melancarkan pencernaan. Hal ini disebabkan kandungan ekstrak minyak jahe merah dapat menjaga saluran pencernaan dari infeksi bakteri yang menyebabkan diare. Jahe merah memiliki zat kimia antibakteri yang bisa mematikan bakteri seperti Staphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, dan Escherichia coli.

4. Menurunkan kolesterol

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe merah dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, sehingga dapat meningkatkan lemak baik (HDL). Oleh sebab itu, konsumsi jahe merah secara teratur dapat membantu mengurangi risiko penyakit seperti serangan jantung dan stroke.

5. Mencegah tumbuh sel kanker

Jahe merah terdapat kandungan gingerol, zat yang memiliki sifat antioksidan dan antikanker serta dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker, termasuk kanker lambung, usus, prostat, dan payudara. Akan tetapi, jahe merah bukanlah sebagai pengganti pengobatan kanker pada umumnya.

6. Peningkatan stamina

Dalam pengobatan herbal, jahe merah sering digunakan sebagai minuman atau makanan herbal untuk meningkatkan stamina, terutama orang tua. Jahe merah dipercaya dapat meningkatkan aliran darah dan memicu metabolisme tubuh, sehingga membantu meningkatkan energi dan mengurangi kelelahan.

Itulah ciri-ciri dan manfaat dari jahe merah. Dengan pemanfaatan yang tepat, jahe merah dapat menjadi bagian penting untuk kehidupan yang sehat dan alami.