Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup melemah sebesar 70,58 persen didorong faktor teknikal.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 70,58 poin atau 1,45 persen ke posisi 4.805,61. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 16,00 poin (1,93 persen) ke level 812,44.

Analis PT Anugerah Sekurindo Indah, Bertoni Rio, mengatakan bahwa jenuh beli di pasar saham Indonesia menjadi faktor pendorong indeks BEI terkoreksi di tengah mayoritas bursa Asia yang berada di area positif.

"Aksi ambil untung menjadi faktor penekan indeks BEI, secara teknikal saham-saham domestik juga telah masuk dalam area jenuh beli," kata dia.

Ia menambahkan bahwa rupiah yang terdepresiasi terhadap dolar AS menambah sentimen negatif bagi IHSG BEI, selanjutnya pergerakan pasar saham domestik diperkirakan bergerak berfluktuasi namun masih berpotensi menguat menyusul investor asing yang masih masuk ke pasar saham dalam negeri.

Dalam data BEI, tercatat pelaku pasar saham asing masih membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp882 miliar pada Selasa ini (18/3).

"IHSG BEI diprediksi bergerak di kisaran 4.779--4.866 poin pada Rabu (19/3) besok," kata dia.

Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 268.861 kali dengan volume mencapai 4,84 miliar lembar saham senilai Rp7,18 triliun. Tercatat, efek yang bergerak naik sebanyak 86 saham, yang melemah 236 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 86 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 109,55 poin (0,51 persen) ke level 21.583,50, indeks Nikkei naik 133,60 poin (0,94 persen) ke level 14.411,27 dan Straits Times menguat 1,70 poin (0,05 persen) ke posisi 3.093,84.