“Di atas 35 sampai 38 tahun massa otot menurun, kualitas tulang mencapai puncak massa tertinggi, setelah itu akan menurun, yang perlu dilakukan justru untuk menjaga massa otot dan tulang dengan latihan,” katanya dalam talk show tentang Lutut Sehat Tanpa Batas Usia bersama RS Medistra di Jakarta, Kamis.
Kiki mengatakan pada usia ini ada tiga bagian yang harus dijaga demi kesehatan persendian di masa mendatang yakni kekuatan tulang, massa otot dan kekuatan sendi. Untuk menjaga kekuatan tulang harus menjaga aktivitas yang bersifat penekanan pada tulang seperti jalan kaki atau jogging. Selain itu juga perlu asupan gizi yang cukup untuk kepadatan tulang.
Untuk menjaga massa otot, juga perlu latihan yang memberi beban pada otot sehingga bisa memperlambat penyusutan otot. Sedangkan untuk sendi, aktivitas fisik juga perlu banyak dilakukan agar tulang rawan dalam sendi bisa terus bergerak dan mempertahankan fungsinya.
Baca juga: Operasi lutut dengan teknologi robot perlu pelatihan
Baca juga: Dokter ortopedi sarankan operasi sendi lutut demi kesejahteraan pasien
“Selama itu sehat boleh saja dilakukan, yang nggak boleh kalau ada sesuatu misal pengapuran nggak boleh senam loncat, full marathon, tapi kalau oke saja tentu nggak ada batasan, jadi harus mempertahankan untuk tetap bisa melakukan semua,” katanya.
Pasien yang mengalami masalah pada sendi lutut, disarankan untuk melakukan operasi untuk bisa mengembalikan fungsi aktivitasnya dan meningkatkan kualitas hidup. Saat ini sudah ada metode operasi sendi menggunakan teknologi robot sehingga bisa mempermudah dokter melakukan tindakan dengan tepat dan mempercepat penyembuhan.
Baca juga: Operasi lutut bukan hanya dari usia tapi derajat kerusakan sendi
Baca juga: Lutut kaku saat bangun tidur, waspada pengapuran sendi
Baca juga: RS Medistra kembangkan operasi lutut dengan asistensi robotik VELYS