Moskow (ANTARA) - India sedang mengurangi kehadiran diplomatiknya di Bangladesh dan memulangkan staf yang tidak penting di tengah ketidakstabilan politik di negara tersebut, lapor media Firstpost pada Rabu (7/8).

India mengevakuasi 190 staf dan anggota keluarga dari Komisi Tinggi, misi diplomatik utamanya di Dhaka, dengan penerbangan khusus Air India setelah lengsernya PM Bangladesh, Sheikh Hasina.

Namun demikian, Kedutaan Besar dan konsulat India masih tetap beroperasi.

Baca juga: Menlu: RI siapkan evakuasi usai satu WNI tewas di Bangladesh

Bangladesh menyaksikan aksi protes di seluruh negeri setelah muncul pengumuman "aksi non-kerja sama" selama beberapa hari dengan otoritas Gerakan Mahasiswa Antidiskriminasi pada Minggu.

Bentrokan antara mahasiswa, polisi, dan pendukung pemerintah segera meningkat menjadi kerusuhan.

Perdana Menteri Bangladesh Hasina mengundurkan diri dan melarikan diri dari negara itu.

Peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus dipilih untuk memimpin pemerintahan sementara pada hari Selasa.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Pemerintah transisi Bangladesh dengan 15 anggota dilantik Kamis
Baca juga: Pemimpin oposisi Bangladesh ajak massa tahan diri dalam masa transisi
Baca juga: Peraih Nobel Muhammad Yunus pimpin pemerintahan transisi Bangladesh