BNNP bantu benih, alat pertanian mantan penanam ganja Aceh
18 Maret 2014 01:07 WIB
Anggota Polres Aceh Besar dibantu personel TNI memusnahkan tanaman ganja di kawasan pegunungan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (7/9). Tanaman ganja seluas lima hektar yang ditanam di daerah berbukit terjal dan sulit dilalui itu ditemukan berkat laporan masyarakat. (ANTARA/Ampelsa)
Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh akan menyalurkan bantuan benih dan peralatan pertanian kepada mantan penanam ganja di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.
"Ini merupakan salah satu program pembangunan alternatif yang dilakukan agar penanam ganja dapat beralih ke tanaman pertanian atau perkebunan yang juga memiliki nilai ekonomi cukup besar," kata Kepala BNNP Aceh Saidan Nafi di Banda Aceh, Senin.
Dijelaskannya, program alternatif pembangunan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 tersebut akan diberikan kepada sepuluh orang petani di Kabupaten Pidie.
"Mereka ini nantinya akan mendapatkan bantuan pertanian sesuai dengan kesepakatan dengan areal yang diberikan setiap penerima manfaat seluas satu hektare," katanya.
Ia mengatakan program pemberdayaan terhadap mantan penanam ganja di Kecamatan Tangse tersebut juga bekerja sama dengan para keuchik/kepala desa dan muspika setempat.
"Jadi, semua tokoh masyarakat akan ikut andil untuk memantau dan bersama-sama menyukseskan program pemberdayaan terhadap sepuluh mantan penanam ganja tersebut," katanya.
Menurut dia, jika menanam ganja maka kehidupan yang dijalani tidak akan aman karena akan terus diburu oleh aparat keamanan dan jika mengembangkan tanaman pertanian dan perkebunan hidup lebih nyaman dan tenang.
Pihaknya optimistis dengan keberhasilan program pemberdayaan alternatif yang dinikmati mantan penanam ganja terhadap berbagai tanaman pertanian dan perkebunan yang dikembangkan, maka upaya menekan penanaman ganja dapat terwujud di masa mendatang. (IFL/H011)
"Ini merupakan salah satu program pembangunan alternatif yang dilakukan agar penanam ganja dapat beralih ke tanaman pertanian atau perkebunan yang juga memiliki nilai ekonomi cukup besar," kata Kepala BNNP Aceh Saidan Nafi di Banda Aceh, Senin.
Dijelaskannya, program alternatif pembangunan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 tersebut akan diberikan kepada sepuluh orang petani di Kabupaten Pidie.
"Mereka ini nantinya akan mendapatkan bantuan pertanian sesuai dengan kesepakatan dengan areal yang diberikan setiap penerima manfaat seluas satu hektare," katanya.
Ia mengatakan program pemberdayaan terhadap mantan penanam ganja di Kecamatan Tangse tersebut juga bekerja sama dengan para keuchik/kepala desa dan muspika setempat.
"Jadi, semua tokoh masyarakat akan ikut andil untuk memantau dan bersama-sama menyukseskan program pemberdayaan terhadap sepuluh mantan penanam ganja tersebut," katanya.
Menurut dia, jika menanam ganja maka kehidupan yang dijalani tidak akan aman karena akan terus diburu oleh aparat keamanan dan jika mengembangkan tanaman pertanian dan perkebunan hidup lebih nyaman dan tenang.
Pihaknya optimistis dengan keberhasilan program pemberdayaan alternatif yang dinikmati mantan penanam ganja terhadap berbagai tanaman pertanian dan perkebunan yang dikembangkan, maka upaya menekan penanaman ganja dapat terwujud di masa mendatang. (IFL/H011)
Pewarta: Muhammad Ifdhal
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: