Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyebut memasangkan Ridwan Kamil dengan Ahmad Syaikhu untuk maju di Pilkada DKI Jakarta masih terbuka mengingat dinamika politik sangat mungkin berubah.
Bisa saja PKS yang secara terbuka sudah memasangkan Anies Baswedan dengan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta berubah sikap, cetus Adi.
"Duet Ridwan Kamil dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu bisa saja terjadi. Sangat mungkin Ridwan Kamil menginginkan berpasangan dengan PKS di Jakarta," ujar Adi Prayitno di Jakarta, Kamis.Bisa saja PKS yang secara terbuka sudah memasangkan Anies Baswedan dengan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta berubah sikap, cetus Adi.
Apalagi, lanjut dia, bila PKS bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, maka maka pasangan mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ahmad Syaikhu akan sangat kompetitif untuk bertarung dengan Anies Baswedan dan pasangannya.
Koalisi Indonesia Maju (KIM) adalah koalisi partai politik yang mengusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 yakni Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, dan Garuda.
Namun, dengan adanya wacana partai lain bergabung ke KIM, seperti PKB, PKS, dan NasDem, maka akan menjadi KIM Plus.
Dengan kekuatan partai politik yang besar ditambah dukungan dari PKS sebagai pemenang pemilu di Jakarta, kata dia, pasangan tersebut punya peluang untuk menang.
Menurut Adi, setelah Golkar mendukung Dedi Mulyadi untuk bertarung dalam pilkada di Jawa Barat, secara otomatis Ridwan Kamil bakal dipasang di Pilkada Jakarta pada 27 November 2024.
"Justru kalau Ridwan Kamil tidak di Jakarta akan menjadi aneh. Karena seakan-akan setelah Ridwan Kamil tidak maju di Jawa Barat ya harus ke Jakarta, kalau tidak di Jakarta orang bertanya kenapa dengan Ridwan Kamil," paparnya.
Dia menyebutkan hubungan baik yang pernah terjalin antara Ridwan Kamil dan PKS dalam berbagai kesempatan menambah peluang terjadinya duet mantan wali kota Bandung itu dengan Ahmad Syaikhu.
Adi pun meyakini pengumuman resmi Ridwan Kamil dipasang di Pilkada Jakarta tinggal menunggu waktu.
"Bagi kami yang melihat dari jauh, Ridwan Kamil sudah dipastikan maju di Jakarta. tinggal menunggu waktu diumumkan," tuturnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyampaikan KIM Plus di Jakarta akan terealisasi, terlaksana, dan tereksekusi.
"Apalagi PKB sudah bersuara, NasDem sudah bersuara, dan jangan lupa PKS sudah meminta diajak masuk pemerintahan," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad telah berkomunikasi dengan PKS, PKB, PPP, Partai NasDem, hingga Partai Perindo, untuk mengusung Ridwan Kamil (RK) sebagai bakal calon gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.
Dia mengungkapkan komunikasi itu salah satunya berkaitan dengan posisi bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi Ridwan Kamil.
Dia juga membuka peluang bahwa posisi pendamping Ridwan Kamil bisa berasal dari partai yang nantinya baru bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang nantinya disebut KIM Plus.
Dia juga membuka peluang bahwa posisi pendamping Ridwan Kamil bisa berasal dari partai yang nantinya baru bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang nantinya disebut KIM Plus.
"Saya nggak ngomong komunikasi (hanya) ke PKS saja," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/8).
Baca juga: PKB tak menampik ada ajakan gabung KIM Plus
Baca juga: NasDem sedih bila Pilkada Jakarta hanya calon tunggal
Baca juga: PAN: Kaesang layak dipertimbangkan KIM pada Pilkada Jakarta
Baca juga: PKB tak menampik ada ajakan gabung KIM Plus
Baca juga: NasDem sedih bila Pilkada Jakarta hanya calon tunggal
Baca juga: PAN: Kaesang layak dipertimbangkan KIM pada Pilkada Jakarta