Jakarta (ANTARA News) - Saat digugat tim advokasi Jakarta Baru ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kritik politik terhadapnya hendaknya disampaikan secara langsung dan santun.
"Sebaiknya hal seperti itu disampaikan secara langsung dan disampaikan dengan santun. Dalam politik, mau diejek, dicemooh, diserang, buat saya makanan sehari-hari. Saya sudah biasa," ujar Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta itu di balaikota lingkungan kerjanya, Senin.
Jokowi mengemukakan hal itu terkait gugatan tim advokasi Jakarta Baru PN Jakpus yang menilainya telah melanggar azas kepatutan karena meninggalkan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta di tengah jalan lantaran menerima mandat PDIP sebagai calon Presiden 2014-2019.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyarankan, jika memang ada pihak-pihak yang memiliki kritik terhadap dirinya, maka lebih baik dibawa ke forum diskusi.
"Lebih baik adu program saja yang santun. Jangan saling menjelekkan. Itu tidak memberi contoh pendidikan politik yang baik buat masyarakat," katanya.
Mantan Walikota Surakarta itu berkeinginan dalam pemilu semua pihak bisa mewujudkan makna pesta demokrasi sebagai ajang pendidikan politik bagi bangsa.
"Saya ingin pesta demokrasi dilakukan dengan fair, baik dan jujur. Kita beri pendidikan demokrasi kepada masyarakat," demikian Joko Widodo. (*)
Dituntut Jakarta Baru, Jokowi minta kritik politik santun
17 Maret 2014 18:24 WIB
Joko Widodo. (ANTARA)
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
Tags: