Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore menguat 103 poin menjadi Rp11.253 dibanding sebelumnya Rp11.356 per dolar AS.
"Rupiah kembali melanjutkan penguatan menyusul derasnya aliran dana asing menuju pasar saham di dalam negeri," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.
Menurut dia, penguatan rupiah itu menandakan bahwa pelaku pasar global memandang fundamental ekonomi Indonesia cenderung membaik.
"Tingkat inflasi yang terjaga stabil di Februari lalu, angka cadangan devisa RI meningkat menjadi salah satu faktornya," kata dia.
Ia mengemukakan bahwa bentuk struktural yang telah dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia di antaranya dengan mengurangi ketergantungan impor minyak, dan barang-barang tidak penting lainnya dinilai baik oleh pelaku pasar.
Di sisi lain, lanjut dia, faktor politik yang cukup kondusif menambah sentimen bagi pasar sehingga nilai tukar rupiah berada di area positif.
"Saat ini pelaku pasar sedang mencermati calon Presiden RI berikutnya. Sejauh ini pelaku pasar menanggapi positif," kata dia.
Kendati demikian, lanjut dia, penguatan rupiah yang terlalu cepat dikhawatirkan dapat menekan sektor ekspor, yang nantinya akan menimbulkan kecemasan.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini (17/3), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp11.272 dibanding sebelumnya (14/3) di posisi Rp11.421 per dolar AS.
Rupiah Senin sore menguat menjadi Rp11.253
17 Maret 2014 18:01 WIB
ILUSTRASI (ANTARANews/ferly)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: