San Salvador (ANTARA News) - Para pejabat pemilu El Salvador Minggu menyatakan mantan komandan gerilya kiri Salvador Sanchez Ceren tampil sebagai pemenang pemilihan presiden 9 Maret, setelah menolak tentangan-tentangan terakhir oposisi atas hasil itu.

Eugenio Chicas, Ketua Mahkamah Pemilihan Tinggi mengkonfirmasi kemenangan tipis Sanchez Ceren atas pesaingnya Norman Quijano dari
partai konservatif ARENA yang menentang hasil tersebut.

Sanchez Ceren, 69 tahun, dari Farabundo Marti National Liberation Front (FMLN), direncanakan akan dilantik untuk masa jabatan lima tahun ke depan pada 1 Juni, kata Chicas pada konferensi pers.

Hasil akhir penghitungan suara, 50.11 berbanding 49,89 persen yang diumumkan pada Kamis setelah penghitungan ulang parsial, dan identik dengan hasil awal yang diumumkan segera setelah pemungutan suara.

Quijano menuntut agar hasil itu dibatalkan karena adanya dugaan penipuan, dan mengajukan gugatan menuntut penghitungan ulang penuh, yang kemudian ditolak.

Presiden terpilih menjabat sebagai wakil presiden di bawah Presiden Mauricio Funes, yang tampil berkuasa pada tahun 2009 sebagai kepala pemerintah pertama El Salvador dari sayap kiri, mengakhiri dua dekade pemerintahan sayap kanan, terutama di bawah ARENA.

Sanchez Ceren, seorang mantan guru, adalah salah satu komandan pemberontak militer selama perang saudara sengit El Salvador pada 1879-1992.

Dia juga menjabat sebagai menteri pendidikan.

Setelah para pemberontak meletakkan senjata mereka, FMLN menjadi partai politik resmi.

Sementara Quijano, 67 tahun, adalah Walikota Ibu Kota San Salvador.

(H-AK)