Manila (ANTARA) - Tingkat inflasi umum (headline inflation) Filipina pada Juli tahun ini mencapai tingkat tertingginya sepanjang tahun ini, atau naik menjadi 4,4 persen pada Juli dari 3,7 persen pada Juni, menurut Otoritas Statistik Filipina (Philippine Statistics Authority/PSA) pada Selasa (6/8)

"Tren kenaikan inflasi keseluruhan pada Juli 2024 terutama dipengaruhi oleh peningkatan indeks perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya secara tahunan (year on year)," kata kepala PSA Dennis Mapa dalam sebuah konferensi pers.

Tingkat inflasi Juli membuat inflasi rata-rata nasional dalam tujuh bulan pertama tahun 2024 menjadi 3,7 persen. Pada Juli 2023, tingkat inflasi lebih tinggi yaitu 4,7 persen.

Mapa mengatakan inflasi inti, yang mengecualikan beberapa bahan pangan dan energi, melambat menjadi 2,9 persen pada Juli dari 3,1 persen pada Juni. Pada Juli 2023, inflasi inti lebih tinggi, yakni 6,7 persen

Menurut PSA, inflasi pangan naik menjadi 6,7 persen pada Juli dari 6,5 persen pada Juni.

Sekretaris Badan Ekonomi dan Pembangunan Nasional Arsenio Balisacan mengatakan pemerintah tengah berupaya mengatasi kekhawatiran paling mendesak di Filipina, yaitu memastikan ketahanan pangan di tengah kenaikan harga yang lebih cepat pada Juli dan perkiraan topan dan hujan akibat La Nina.

Bulan lalu, badan cuaca Filipina mengatakan bahwa La Nina memiliki peluang 70 persen terbentuk antara Agustus dan Oktober, dan kemungkinan akan bertahan hingga kuartal pertama 2025.