Pj Gubernur lepas ekspor produk unggulan Jatim ke empat negara
7 Agustus 2024 17:53 WIB
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono (keempat kiri) saat melepas truk berisi produk unggulan Jatim ke empat negara di Surabaya, Rabu (7/8/2024). ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim
Surabaya (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono melepas lima truk berisi produk ekspor unggulan ke empat negara dengan nilai mencapai Rp1,3 miliar dalam acara Festival Ekspor 2024 Gelorakan Semangat Kolaborasi dan Hilirisasi Produk Ekspor di Surabaya, Rabu.
Lima truk produk yang hari ini dilepas merupakan produk unggulan Jawa Timur baik dari sektor industri maupun produk hasil dari desa devisa serta dari Bumdesma.
"Alhamdulillah kami melepas ekspor sebanyak lima produk unggulan kota dengan total nilai keseluruhan mencapai Rp1,3 miliar. Ini ekspor lanjutan sekaligus pintu masuk kita untuk lebih tinggi lagi. Khususnya yang ingin kita banggakan adalah Desa Devisa, yang dimulai dari pembinaan terhadap desa-desa kemudian langsung bisa ekspor dengan keunggulan produk masing-masing," ujar Adhy.
Lebih lanjut ia pun merinci produk ekspornya yang dilepas pertama adalah produk milik Desa Devisa Kelompok Tani Mulyojati yang memproduksi cokelat rempah dan Koperasi Kriya Giri Sejahtera dengan produk kerajinan rotan. Seluruh produk tersebut diekspor ke Jepang, dengan masing-masing nilai ekspor sebesar 37,500 dolar AS dan 16,200 dolar AS.
Berikutnya produk yang dilepas adalah produk arang sekam milik PT Aji Bakuh Anugrah. Produk unggulan ini dikirim ke Korea Selatan dengan total nilai ekspor mencapai 30,000 dolar AS.
Kemudian juga produk unggulan milik Bumdesma Singosari Lkd yang mengirim tanaman anggrek ke Amerika Serikat dengan total nilai ekspor 6,541 dolar AS. Dan yang terakhir adalah produk unggulan milik PT Satoria Agro Industri yang mengekspor produk Richwell biscuit ke Thailand yang ini memiliki total nilai 8.247.20 dolar AS.
"Jangan fokus melihat besarnya, namun titik berat kita adalah bagaimana pelepasan ekspor kali ini adalah upaya memberikan contoh bagi desa- desa lain serta menunjukkan bahwa produk kita layak dan mampu menembus pasar internasional," katanya.
Lebih lanjut, Adhy menjelaskan Festival Ekspor terselenggara karena kolaborasi dan sinergi dari berbagai stakeholder terkait baik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kementerian Keuangan dari pembiayaan ekspor dan beberapa mitra di Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Saat ini Jawa Timur berada pada urutan ketiga sebagai provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap capaian kinerja ekspor nasional. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sebesar 9,76 persen terhadap kinerja ekspor nasional pada Januari-Juni 2024.
"Prestasi ini patut kita banggakan karena kinerja ekspor Jawa Timur tumbuh cukup signifikan. Dan ini selaras dengan nilai ekspor kumulatif Jawa Timur pada Januari-Juni mencapai 12.14 miliar dolar AS. Sedangkan ekspor non migas senilai 11.67 miliar dolar AS," ujarnya.
Dia menjelaskan ekspor non migas masih memegang peranan penting sebagai kontributor utama terhadap total capaian kinerja ekspor Jatim yakni sebesar 93,49 persen pada bulan Juni 2024.
"Komoditi ekspor Jatim masih didominasi oleh industri pengolahan sebanyak 87,74 persen. Sedangkan negara tujuan ekspor masih di dominasi oleh Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang. Kami yakin kedepannya negara-negara lain juga akan merambah pasar ekspor kita," ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Kantor Wilayah III Lembaga Pelayanan Ekspor Indonesia Ahmad Bambang Bintoro menyampaikan bahwa pentingnya kolaborasi untuk memperkuat ekosistem ekspor. Utamanya dari Pemerintah yang hadir untuk pelaku usaha baik usaha kecil, menengah hingga koperasi.
“Mari kita tingkatkan volume ekspor bagi usaha kecil dan menengah. Jawa Timur punya 2500 eksportir ke beberapa negara dengan beberapa produk unggulan. Maka kehadiran Pemerintah sangat diperlukan untuk menyediakan pembiayaan penjaminan yang menunjang ekspor secara nasional,” kata Ahmad.
Dia mengungkapkan banyak eksportir ingin menjadikan Jatim sebagai episentrum untuk ekspor yang berani mendunia. Oleh karena itu, perlu dukungan untuk semua pelaku usaha komunitas ekspor agar berani go international bersama Jawa Timur.
Baca juga: BPS Jatim: Bahan baku/penolong penyumbang tertinggi impor Juni
Baca juga: Mendag: Jatim harus terus tingkatkan sinergi pengusaha ekspor
Baca juga: Bank Jatim dan GPEI dorong produk UMKM "go international"
Lima truk produk yang hari ini dilepas merupakan produk unggulan Jawa Timur baik dari sektor industri maupun produk hasil dari desa devisa serta dari Bumdesma.
"Alhamdulillah kami melepas ekspor sebanyak lima produk unggulan kota dengan total nilai keseluruhan mencapai Rp1,3 miliar. Ini ekspor lanjutan sekaligus pintu masuk kita untuk lebih tinggi lagi. Khususnya yang ingin kita banggakan adalah Desa Devisa, yang dimulai dari pembinaan terhadap desa-desa kemudian langsung bisa ekspor dengan keunggulan produk masing-masing," ujar Adhy.
Lebih lanjut ia pun merinci produk ekspornya yang dilepas pertama adalah produk milik Desa Devisa Kelompok Tani Mulyojati yang memproduksi cokelat rempah dan Koperasi Kriya Giri Sejahtera dengan produk kerajinan rotan. Seluruh produk tersebut diekspor ke Jepang, dengan masing-masing nilai ekspor sebesar 37,500 dolar AS dan 16,200 dolar AS.
Berikutnya produk yang dilepas adalah produk arang sekam milik PT Aji Bakuh Anugrah. Produk unggulan ini dikirim ke Korea Selatan dengan total nilai ekspor mencapai 30,000 dolar AS.
Kemudian juga produk unggulan milik Bumdesma Singosari Lkd yang mengirim tanaman anggrek ke Amerika Serikat dengan total nilai ekspor 6,541 dolar AS. Dan yang terakhir adalah produk unggulan milik PT Satoria Agro Industri yang mengekspor produk Richwell biscuit ke Thailand yang ini memiliki total nilai 8.247.20 dolar AS.
"Jangan fokus melihat besarnya, namun titik berat kita adalah bagaimana pelepasan ekspor kali ini adalah upaya memberikan contoh bagi desa- desa lain serta menunjukkan bahwa produk kita layak dan mampu menembus pasar internasional," katanya.
Lebih lanjut, Adhy menjelaskan Festival Ekspor terselenggara karena kolaborasi dan sinergi dari berbagai stakeholder terkait baik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kementerian Keuangan dari pembiayaan ekspor dan beberapa mitra di Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Saat ini Jawa Timur berada pada urutan ketiga sebagai provinsi dengan kontribusi terbesar terhadap capaian kinerja ekspor nasional. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sebesar 9,76 persen terhadap kinerja ekspor nasional pada Januari-Juni 2024.
"Prestasi ini patut kita banggakan karena kinerja ekspor Jawa Timur tumbuh cukup signifikan. Dan ini selaras dengan nilai ekspor kumulatif Jawa Timur pada Januari-Juni mencapai 12.14 miliar dolar AS. Sedangkan ekspor non migas senilai 11.67 miliar dolar AS," ujarnya.
Dia menjelaskan ekspor non migas masih memegang peranan penting sebagai kontributor utama terhadap total capaian kinerja ekspor Jatim yakni sebesar 93,49 persen pada bulan Juni 2024.
"Komoditi ekspor Jatim masih didominasi oleh industri pengolahan sebanyak 87,74 persen. Sedangkan negara tujuan ekspor masih di dominasi oleh Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang. Kami yakin kedepannya negara-negara lain juga akan merambah pasar ekspor kita," ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Kantor Wilayah III Lembaga Pelayanan Ekspor Indonesia Ahmad Bambang Bintoro menyampaikan bahwa pentingnya kolaborasi untuk memperkuat ekosistem ekspor. Utamanya dari Pemerintah yang hadir untuk pelaku usaha baik usaha kecil, menengah hingga koperasi.
“Mari kita tingkatkan volume ekspor bagi usaha kecil dan menengah. Jawa Timur punya 2500 eksportir ke beberapa negara dengan beberapa produk unggulan. Maka kehadiran Pemerintah sangat diperlukan untuk menyediakan pembiayaan penjaminan yang menunjang ekspor secara nasional,” kata Ahmad.
Dia mengungkapkan banyak eksportir ingin menjadikan Jatim sebagai episentrum untuk ekspor yang berani mendunia. Oleh karena itu, perlu dukungan untuk semua pelaku usaha komunitas ekspor agar berani go international bersama Jawa Timur.
Baca juga: BPS Jatim: Bahan baku/penolong penyumbang tertinggi impor Juni
Baca juga: Mendag: Jatim harus terus tingkatkan sinergi pengusaha ekspor
Baca juga: Bank Jatim dan GPEI dorong produk UMKM "go international"
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: