Menurut BNP, aksi tersebut dilaksanakan di depan kantor pusat partai itu di Naypaltan, Dhaka, dan ketua sementara BNP Tarique Rahman akan menyampaikan pidato sebagai tamu utama.
BNP meminta para anggota partainya maupun organisasi-organisasi lain beserta orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat untuk menghadiri aksi itu.
Namun, pengumuman itu tidak menyebutkan apakah ketua partai dan mantan Perdana Menteri Bangladesh Khaleda Zia, yang dibebaskan dari penjara pada Selasa (6/8), akan menghadiri aksi tersebut.
Platform partai BNP sebagian besar berfokus pada dukungan untuk ekonomi pasar, Islam, nasionalisme Bengali, anti komunisme, dan reformasi sosial untuk mengurangi kemiskinan dan memodernisasi masyarakat.
Selama dua periode pemerintahan Zia, dari 1990 hingga 1996 dan dari 2001 hingga 2006, Dhaka memprioritaskan penguatan hubungan dengan Pakistan daripada kerja sama dengan India.
Pada Senin (5/8), Hasina dan saudara perempuannya meninggalkan kediaman resmi di Dhaka untuk berlindung ke tempat yang lebih aman di tengah guncangan kerusuhan di Bangladesh.
Media melaporkan bahwa Hasina telah mengundurkan diri dan melarikan diri ke India. Kabar itu dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.
Protes dimulai di Dhaka dan di seluruh negeri setelah pengumuman "penolakan kerja sama" dengan pemerintah diluncurkan pada Minggu (4/8) oleh Gerakan Mahasiswa Anti Diskriminasi.
Bentrokan antara mahasiswa, polisi, dan pendukung pemerintah meningkat menjadi kerusuhan.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Jenazah 29 anggota partai mantan PM Hasina ditemukan di Bangladesh
Baca juga: Peraih Nobel Muhammad Yunus pimpin pemerintahan transisi Bangladesh