Rektor Unhas diundang khusus hadiri peringatan tragedi bom Hiroshima
7 Agustus 2024 15:57 WIB
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa (kiri) bersama undangan dari negara lain saat menghadiri peringatan bom atom Hiroshima, Jepang, Selasa (6/8/2024). ANTARA/HO-Unhas
Makassar (ANTARA) - Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Jamaluddin Jompa MSc mendapatkan undangan khusus dari Rektor Universitas Hiroshima untuk menghadiri peringatan tragedi bom atom di Hiroshima Memorial Park, Jepang, Selasa (6/8/2024).
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Unhas Dr Ahmad Bahar ST MSi di Makassar, Rabu, mengatakan Prof Jamaluddin Jompa adalah satu-satunya rektor dari Indonesia yang mendapatkan kehormatan untuk menghadiri seremoni istimewa tersebut.
Prof JJ, demikian dia akrab disapa, pada kesempatan spesial itu didampingi Dekan Ilmu Kelautan dan Perikanan Prof Syafruddin, Kepala Kantor Sekretariat Rektor Sawedi Muhammad, dan Eka Sastra yang merupakan Dosen FEB.
Ia menjelaskan, upacara peringatan tragedi bom Hiroshima sangat istimewa karena tidak hanya dihadiri oleh masyarakat umum, tetapi juga tamu-tamu undangan dari berbagai negara dan disambut khusus oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Acara seremonial ini juga dihadiri oleh jajaran kementerian di kabinet Kishida.
Upacara di Memorial Park diawali dengan persembahan bunga duka bagi korban bom oleh keluarga yang mewakili para korban, wali kota, gubernur, perdana menteri serta perwakilan dari Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Upacara diakhiri dengan pembacaan Deklarasi Perdamaian Hiroshima. Pesan utama dari deklarasi itu adalah ikrar untuk mengakhiri bom nuklir dan Hiroshima dan Nagasaki adalah yang terakhir.
Perdamaian dunia adalah keniscayaan dan perang harus diakhiri. Dalam deklarasi itu juga diimbau agar perang Rusia-Ukraina segera diakhiri demikian pula perang antara Israel dan Palestina.
Usai upacara di Memorial Park, rombongan diantar menuju halaman belakang Universitas Hiroshima untuk upacara khusus mengenang korban bom atom.
Upacara diawali oleh sambutan Prof. Ochi, kemudian melakukan siraman dan tabur bunga untuk mengenang arwah para korban bom atom.
Prof JJ adalah peserta pertama yang diundang untuk melakukan siraman dan tabur bunga diikuti oleh C. Scott Green dari Universitas Idaho, Shireesh B. Kedare dari Indian Institute of Technology, Bombay, Fransesco Svelto dari Universitas Pavia, dan Valerio De Cesaris dari Universitas Perugia.
Upacara diakhiri oleh sambutan yang mengharukan oleh Rektor Universitas Horoshima Prof Mitsuo Ochi yang kembali menegaskan komitmen Deklarasi Damai Hiroshima untuk mengakhiri dan memusnahkan senjata nuklir serta bertekad untuk terus menerus menjaga perdamaian dunia yang abadi.
Prof Ochi kembali mengenang bahwa penderitaan para korban bom atom di Hiroshima adalah yang pertama dan terakhir dalam sejarah. Dunia tanpa konflik adalah niscaya dan kita semua yang hadir di sini dapat berkontribusi untuk mewujudkannya.
Baca juga: Dubes AS dan Inggris tolak hadiri upacara peringatan bom atom Jepang
Baca juga: Rektor Unhas jadi pembicara perdamaian di Universitas Hiroshima
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Unhas Dr Ahmad Bahar ST MSi di Makassar, Rabu, mengatakan Prof Jamaluddin Jompa adalah satu-satunya rektor dari Indonesia yang mendapatkan kehormatan untuk menghadiri seremoni istimewa tersebut.
Prof JJ, demikian dia akrab disapa, pada kesempatan spesial itu didampingi Dekan Ilmu Kelautan dan Perikanan Prof Syafruddin, Kepala Kantor Sekretariat Rektor Sawedi Muhammad, dan Eka Sastra yang merupakan Dosen FEB.
Ia menjelaskan, upacara peringatan tragedi bom Hiroshima sangat istimewa karena tidak hanya dihadiri oleh masyarakat umum, tetapi juga tamu-tamu undangan dari berbagai negara dan disambut khusus oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Acara seremonial ini juga dihadiri oleh jajaran kementerian di kabinet Kishida.
Upacara di Memorial Park diawali dengan persembahan bunga duka bagi korban bom oleh keluarga yang mewakili para korban, wali kota, gubernur, perdana menteri serta perwakilan dari Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Upacara diakhiri dengan pembacaan Deklarasi Perdamaian Hiroshima. Pesan utama dari deklarasi itu adalah ikrar untuk mengakhiri bom nuklir dan Hiroshima dan Nagasaki adalah yang terakhir.
Perdamaian dunia adalah keniscayaan dan perang harus diakhiri. Dalam deklarasi itu juga diimbau agar perang Rusia-Ukraina segera diakhiri demikian pula perang antara Israel dan Palestina.
Usai upacara di Memorial Park, rombongan diantar menuju halaman belakang Universitas Hiroshima untuk upacara khusus mengenang korban bom atom.
Upacara diawali oleh sambutan Prof. Ochi, kemudian melakukan siraman dan tabur bunga untuk mengenang arwah para korban bom atom.
Prof JJ adalah peserta pertama yang diundang untuk melakukan siraman dan tabur bunga diikuti oleh C. Scott Green dari Universitas Idaho, Shireesh B. Kedare dari Indian Institute of Technology, Bombay, Fransesco Svelto dari Universitas Pavia, dan Valerio De Cesaris dari Universitas Perugia.
Upacara diakhiri oleh sambutan yang mengharukan oleh Rektor Universitas Horoshima Prof Mitsuo Ochi yang kembali menegaskan komitmen Deklarasi Damai Hiroshima untuk mengakhiri dan memusnahkan senjata nuklir serta bertekad untuk terus menerus menjaga perdamaian dunia yang abadi.
Prof Ochi kembali mengenang bahwa penderitaan para korban bom atom di Hiroshima adalah yang pertama dan terakhir dalam sejarah. Dunia tanpa konflik adalah niscaya dan kita semua yang hadir di sini dapat berkontribusi untuk mewujudkannya.
Baca juga: Dubes AS dan Inggris tolak hadiri upacara peringatan bom atom Jepang
Baca juga: Rektor Unhas jadi pembicara perdamaian di Universitas Hiroshima
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: