"Geliat tertinggi jam 06.00. Lalu harga-harga tertentu ada fluktuasinya, Senin, Jumat itu pasti harga tinggi karena orang butuh bunga di Sabtu dan Minggu untuk pernikahan, acara-acara jatuhnya di hari libur," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati di Jakarta, Rabu.
"Saat ini banyak kalau, misalnya, tidak datang ke kawinan, bukan kasih uang tetapi kasih bunga. Seperti tanda kehadiran. Saya yakin kita punya potensi yang sangat luar biasa," ujar dia.
Karena mengetahui kebutuhan ini, Pemprov DKI pun membangun sinergi dengan daerah-daerah sekitar Jakarta dan bahkan wilayah pemasok seperti Ambarawa di Jawa Tengah dan Malang di Jawa Timur, salah satunya demi menjaga suplai bunga.
Di sisi lain, Pemprov DKI dalam rangka meningkatkan promosi dan informasi produk bunga atau tanaman hias yang diperdagangkan di wilayah Jakarta mengadakan "Festival Bunga Rawa Belong 2024".
Baca juga: Pemkot Jakbar edukasi pedagang Rawa Belong yang berjualan di trotoar
"Kegiatan ini merupakan jawaban kami ke teman-teman pedagang bagaimana kami ingin meningkatkan kembali pamor Pasar Bunga Rawa Belong," kata Eliawati.
Selain itu lomba melukis totebag, lomba konten, kursus oshibana, kursus "hand bouquet" dan aneka diskusi (talkshow).