Jakarta (ANTARA) - Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (AS) menyimpulkan bahwa inflator kantong udara buatan ARC Automotive dan Delphi Automotive, yang digunakan pada mobil buatan 13 produsen, bisa meledak secara tidak sengaja sehingga tidak boleh digunakan.

Menurut siaran CarsCoops pada Rabu, penyelidik National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengatakan bahwa alat penggembung kantong udara buatan ARC Automotive dan Delphi Automotive bisa secara tidak sengaja meledak dan melepaskan pecahan ke arah pengemudi dan penumpang.

Para penyelidik sudah mengidentifikasi beberapa kasus semacam itu dan di antaranya ada yang berakibat fatal.

Menurut NHTSA, cacat inflator bertanggung jawab pada setidaknya tujuh kasus luka dan dua kasus kematian di AS dan Kanada sejak 2009 dan setidaknya satu kasus kematian di luar AS.

Selama pengujian, NHTSA menemukan beberapa inflator dengan las tidak memadai atau tabung yang dimaksudkan untuk mengembangkan kantong udara saat terjadi kecelakaan mengandung terlalu banyak tekanan karena ventilasi tersumbat material dari proses pengelasan.

NHTSA menyatakan bahwa sebagian besar inflator subjek pengujian tidak akan pecah saat digunakan. Namun, berdasarkan bukti yang menghubungkan pecahnya inflator sebelumnya dengan proses pengelasan gesek yang sama, semua inflator subjek berisiko pecah.

Baca juga: AS buka penyelidikan pada 30 juta kendaraan terkait inflator kantong udara

Baca juga: GM akan tarik hampir satu juta kendaraan di AS karena cacat kantong udara


GM sudah mengeluarkan pemberitahuan penarikan kembali kantong udara yang diyakini dipasangi inflator ang dapat membahayakan, memberi tahu hampir satu juta pemilik kendaraan untuk datang ke dealer guna mendapatkan pembaruan kantong udara.

BMW, Ford, dan VW yang juga telah menyampaikan pemberitahuan penarikan kembali terkait masalah tersebut. Produsen mobil lain seperti Stellantis, Mercedes, Porsche, JLR, Maserati, Kia, dan Hyundai juga bisa terdampak masalah yang sama.

ARC dan produsen mobil seperti Stellantis tidak mendukung penarikan kembali, mengeklaim tindakan berdampak luas semacam itu tidak diperlukan karena tingkat kejadian masalah rendah.

NHTSA telah memberi waktu 30 hari kepada para produsen dan pemasok mobil untuk menyampaikan pemikiran mereka tentang masalah ini.

Baca juga: Volvo tarik 54.000 mobil dengan cacat kantong udara

Baca juga: Toyota akan tarik satu juta mobil di AS karena masalah kantong udara