Davao City, Filipina (ANTARA News) - Dua tentara pemerintah tewas, sedangkan tiga orang lainnya terluka dalam serangkaian ledakan ranjau darat saat mereka berjuang dengan pemberontak sayap kiri di Filipina selatan pada Sabtu, kata militer Sabtu malam.

Kapten Ernest Carolina, juru bicara Divisi Infanteri ke-10 Angkatan Darat Filipina, mengatakan bahwa tentara sedang mengejar gerilyawan Tentara Rakyat Baru (NPA) yang Senin lalu menyerang Matanao, sebuah kota di provinsi Filipina selatan, Davao del Sur.

Diketahui terdapat sejumlah yang belum ditentukan pemberontak NPA di Desa Manobisa, kota Magpet, di Provinsi Cotabato Utara, Mindanao, memicu baku tembak sengit pada sekitar pukul 09.55 waktu setempat.

"Dua tentara pemerintah tewas dalam aksi sementara tiga lainnya luka-luka setelah ranjau darat NPA meledak di dekat tentara ketika mereka sedang bermanuver," kata Carolina.

Dia menambahkan bahwa operasi pengejaran terus dilakukan terhadap para pemberontak yang melarikan diri satu jam setelah pertempuran.

Juru bicara militer mengatakan, mereka masih menentukan apakah para pemberontak juga menderita korban dalam pertempuran itu.

Pihak berwenang Filipina telah meningkatkan operasi mereka dalam mengejar mereka yang bertanggung jawab atas serangan-serangan terkoordinasi Senin lalu di kantor polisi dan pos militer di Matanao, yang menewaskan 10 tentara dan polisi.

Dua gerilyawan tewas dan selusin lainnya luka-luka. Sembilan tersangka pemberontak juga telah ditangkap.

NPA berkekuatan 4.000 petempur adalah sayap bersenjata Partai Komunis Filipina, yang telah melakukan perang gerilyawan sayap kiri sejak tahun 1969, demikian OANA.
(H-AK)