Paris (ANTARA News) - Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan hari ini bahwa Paris akan meninjau kembali kerjasama militernya dengan Rusia sebagai bagian dari sanksi level tiga jika Moskow tidak mengurangi eskalasi konflik di Ukraina.

Senin nanti AS dan Uni Eropa akan membeberkan daftar pejabat Rusia yang terkena sanksi pembekuan asset dan visa mereka.

Ketika ditanyai apakah Prancis akan menghentikan kontrak kapal induk pengangkut heli senilai 1,2 miliar euro dengan Rusia, Hollande menjawab, "Sebagaimana sanksi lainnya, termasuk kerjasama militer, itu adalah sanksi level ketiga."

Rusia memiliki kontrak tahun 2011 untuk pembelian dua kapal induk helikopter Mistral buatan Prancis yang merupakan pembelian mesin perang asing pertama oleh Rusia dalam dua dekade sejak Uni Soviet runtuh.

Kapal induk heli ini bisa mengangkut 16 helikopter Rusia Ka-50/52.

Rusia setuju membeli Mistral demi mendapatkan akses teknologi majunya, sedangkan kontrak ini sempat membuat keprihatian NATO terutama dilakukan setelah invasi Rusia ke Georgia pada 2008.

Seorang pembantu dekat Hollande mengatakan Uni Eropa akan meningkatkan tekanannya kepada Rusia begitu hasil referendum Krimea tersaji Minggu esok yang kemudian menjadi jalan bagi aneksasi oleh Rusia.

"Ada tiga level (sanksi). Level 1 sudah dikenakan, lalu level 2 dan level 3," kata sang pembantu dekat itu seperti dikutip Reuters.