Seoul (ANTARA) - Korea Selatan (Korsel) tahun ini melaporkan 11 kasus kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan udara panas.

Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korsel pada Senin (5/8) juga mencatat ada 1.500 lebih orang dirawat karena penyakit yang disebabkan oleh cuaca panas.

Tambahan tiga wanita dilaporkan meninggal pada Sabtu (3/8) setelah kehilangan kesadaran di tengah cuaca panas yang terus berlanjut di seluruh negeri, sehingga mendongkrak total kematian terkait menjadi 11 orang antara 20 Mei hingga 3 Agustus, papar pihak kementerian.

Jumlah pasien yang dirawat karena penyakit yang berkaitan dengan cuaca panas antara 20 Mei hingga 3 Agustus bertambah menjadi 1.546 orang, lebih tinggi dari 1.536 orang yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.

Menyusul berakhirnya musim hujan monsun, panas terik melanda seluruh Korsel sejak pekan lalu, dengan suhu sekitar 35 derajat Celsius di seluruh negeri dan mencapai setinggi 40 derajat celsius.

Gelombang panas saat ini telah menewaskan 257.483 ekor ternak, termasuk 235.880 unggas, dan 5.867 ikan budi daya sejak 11 Juni hingga 3 Agustus.

Badan cuaca Korsel pada Minggu (4/8) memperkirakan bahwa panas yang ekstrem, yang disertai fenomena malam tropis, akan terus berlanjut selama setidaknya 10 hari ke depan.