Surabaya (ANTARA News) - Manajemen Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) mengumumkan bahwa delapan ekor satwa lahir di Kebun Binatang Surabaya (KBS) selama Januari hingga Maret 2014.

Humas PDTS KBS Agus Supangat, Jumat mengatakan satwa itu di antaranya pada 7 Januari lahir dua ekor jalak bali serta seekor kera bavian mantel, pada 11 Januari lahir satu ekor rusa tutul, 28 Januari juga lahir satu ekor rusa tutul.

"Pada 9 Februari lahir seekor kera jepang. Lalu pada 17 Februari lahir seekor kambing gunung. Terakhir pada 7 Maret lahir seekor rusa sambar. Semua lahir secara normal dan saat ini masih diasuh oleh induknya," ujarnya.

Agus menambahkan saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan sampai kapan satwa-satwa tersebut akan lepas dari pengasuhan induknya karena masing-masing satwa memiliki masa pengasuhan yang berbeda-beda.

Namun begitu, lanjut dia, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan secara serius terhadap tumbuh kembang satwa-satwa yang masih bayi itu.

"Saat ini, kami juga masih menunggu beberapa satwa yang akan melahirkan. Di antaranya, ada satu ekor kuda nil yang bunting. Kami perkirakan akhir Maret ini melahirkan. Kemudian ada lagi 20 telur komodo yang juga kami perkirakan akan menetas akhir bulan ini," katanya.

Menurut dia, jumlah satwa di KBS ada 197 spesies dengan jumlah satwa sekitar 3.400-an ekor. Namun, lantaran hanya memegang Izin Prinsip dari Kementrian Kehutanan (Kemenhut), PDTS KBS tak punya kewenangan untuk menambah koleksi satwa.

Sebenarnya KBS pernah memiliki satwa dengan jumlah sekitar 220 spesies. Untuk jumlah pengunjung, dalam sehari, untuk hari kerja jumlah pengunjung sekitar 200 hingga 800 orang. Sedangkan pada hari libur bisa mencapai 7.000 hingga 15.000 pengunjung.(*)