Jakarta (ANTARA) - Neuralink, perusahaan neuroteknologi milik Elon Musk, telah berhasil menanam chip buatannya pada otak pasien kedua sebagai bagian dari pengujian awal pada manusia, tetapi belum mengungkapkan kapan operasi dilakukan dan siapa pasiennya.

Menurut siaran Engadget pada Senin (5/8), Elon Musk menyampaikan kabar mengenai penanaman chip pada otak pasien kedua dalam siniar bersama Lex Fridman pada Sabtu (3/8).

Dia mengatakan bahwa 400 dari 1.024 elektroda yang dipasang pada otak pasien kedua berfungsi dengan baik. Menurut dia, pengujian terlihat berjalan sangat baik.

"Terdapat banyak sinyal, banyak elektroda. Ini bekerja dengan sangat baik," katanya.


Baca juga: Neuralink dilaporkan akan lakukan pemberian implan otak kedua

Penanaman chip otak dari Neuralink memungkinkan pasien dengan cedera tulang belakang melakukan aktivitas seperti bermain gim, menggunakan internet, dan mengendalikan perangkat elektronik menggunakan pikiran mereka saja.

Perusahaan pada Mei mengumumkan sudah menerima aplikasi untuk peserta kedua dalam uji coba implan otak menyusul persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat.

Nolan Arbaugh, pasien pertama yang mendapat implan dari Neuralink, menyebut operasi pemasangan chip otak "sangat mudah".

Dalam sebuah demonstrasi, perusahaan menunjukkan bagaimana Arbaugh dapat menggerakkan kursor di layar laptop, menghentikan pemutaran musik di layar perangkat, serta bermain catur dan gim "Civilization VI".


Baca juga: Neuralink targetkan penanaman chip pada 1.000 pasien pada 2026

Arbaugh berpartisipasi dalam siniar dengan Elon Musk dan Lex Fridman. Dia mengatakan bahwa perangkat yang dipasang pada otaknya memungkinkan dia membuat apa saja terjadi di layar komputer hanya dengan memikirkannya dan membantu mengurangi ketergantungannya pada pengasuh.

Chip yang ditanam pada otak Arbaugh sempat mengalami masalah setelah proses operasi. Kabel kecil implannya tertarik sehingga elektroda kehilangan sebagian besar kemampuan mengukur sinyal otak.

Neuralink telah mengatasi masalah itu dengan melakukan modifikasi algoritma agar implan lebih sensitif.

Perusahaan menyatakan bahwa dalam prosedur implan kedua, mereka akan menempatkan benang implan lebih dalam ke dalam otak pasien untuk mencegahnya bergerak seperti yang terjadi pada kasus Arbaugh.

Terlepas dari masalah-masalah yang muncul, perusahaan menyatakan bahwa sudah ada seribu lebih sukarelawan yang ingin berpartisipasi dalam pengujian yang kedua.

Elon Musk berharap Neuralink bisa menanamkan chip otak kepada delapan pasien lagi hingga akhir tahun 2024.

Baca juga: Ilmuwan China-Swiss rancang chip hemat energi serupa otak manusia

Baca juga: Profesor ITS kembangkan sistem stereotaktik dukung bedah saraf otak