Wamenkes: evakuasi warga Riau masih akan dibahas
14 Maret 2014 20:13 WIB
Korban Asap Kebakaran Riau Perawat memberi pengobatan dengan menggunakan alat nebulizer kepada Adam bocah berusia 2,5 tahun yang sesak nafas akibat polusi asap kebakaran di RSUD Petala Bumi, Pekanbaru, Jumat (14/3). Data Satgas Tanggap Darurat Asap Riau menyebutkan lebih dari 51.000 warga terserang penyakit akibat polusi asap berkepanjangan dan satu korban meninggal dunia di Kabupaten Kepulauan Meranti. (ANTARA FOTO/FB Anggoro) ()
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan wacana evakuasi warga Riau yang terkena dampak kabut asap masih harus dipertimbangkan lebih lanjut.
"Kita harus cek dulu secara teknis oleh Dinas Kesehatan, akan kita evaluasi apakah harus evakuasi atau ada cara lain," kata Wamenkes di Jakarta, Jumat.
Ghufron mengaku banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak kabut asap termasuk dari segi jumlah penduduk yang cukup banyak.
"Kita akan cek, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Bisa gak asapnya dikurangi, barangkali (dengan begitu) bisa tidak harus dievakuasi," kata Wamenkes.
Namun Ghufron menyebut kemungkinan tersebut akan tetap dibahas dalam rapat terkait pembahasan penanganan kabut asap di Riau yang terjadi sejak dua bulan yang lalu.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sejak mulai terjadinya kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap tersebut, sebanyak 55.422 warga Riau menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Jumlah penderita ISPA yang tinggi itu dan kualitas udara yang semakin memburuk di Riau menyebabkan munculnya wacana evakuasi warga untuk menghindarkan jumlah penderita yang lebih banyak lagi.
Ghufron mengatakan saat ini kendali penanganan masih ada di pemerintah daerah meskipun pemerintah pusat terus siaga untuk mengambil alih penanganan jika dibutuhkan.
Sementara itu, kabut asap juga menyerang daerah lain di bagian barat Pulau Sumatera, demikian juga negara-negara tetangga.
(A043/R010)
"Kita harus cek dulu secara teknis oleh Dinas Kesehatan, akan kita evaluasi apakah harus evakuasi atau ada cara lain," kata Wamenkes di Jakarta, Jumat.
Ghufron mengaku banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak kabut asap termasuk dari segi jumlah penduduk yang cukup banyak.
"Kita akan cek, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Bisa gak asapnya dikurangi, barangkali (dengan begitu) bisa tidak harus dievakuasi," kata Wamenkes.
Namun Ghufron menyebut kemungkinan tersebut akan tetap dibahas dalam rapat terkait pembahasan penanganan kabut asap di Riau yang terjadi sejak dua bulan yang lalu.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sejak mulai terjadinya kebakaran hutan yang menyebabkan kabut asap tersebut, sebanyak 55.422 warga Riau menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Jumlah penderita ISPA yang tinggi itu dan kualitas udara yang semakin memburuk di Riau menyebabkan munculnya wacana evakuasi warga untuk menghindarkan jumlah penderita yang lebih banyak lagi.
Ghufron mengatakan saat ini kendali penanganan masih ada di pemerintah daerah meskipun pemerintah pusat terus siaga untuk mengambil alih penanganan jika dibutuhkan.
Sementara itu, kabut asap juga menyerang daerah lain di bagian barat Pulau Sumatera, demikian juga negara-negara tetangga.
(A043/R010)
Pewarta: Arie Novarina
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: