KKP: Kerja sama budidaya lobster dengan Vietnam masih berlangsung
6 Agustus 2024 11:49 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri), bersama Wakil Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Phung Duc Tien (tengah) saat melakukan pertemuan soal progres kerja sama perikanan, khususnya budi daya lobster di Bali, Senin (5/8/2024). ANTARA/HO-KKP
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan kerja sama budidaya perikanan dengan komoditas lobster dengan Vietnam telah diimplementasikan di Jembrana, Bali dan masih berlangsung pada tahap pemeliharaan selama tiga bulan.
Sistem budidaya lobster di Jembrana dilaksanakan dengan mengadopsi teknik yang diterapkan di Vietnam berupa penggunaan kerangkeng dan pemeliharaan pada kedalaman 15 hingga 20 meter.
Serta tata cara perlakuan penanganan benih bening lobster, penyegaran kembali, seleksi dan kontrol kualitas benih bening lobster dari nelayan di Instalasi Karantina Ikan sebelum didistribusikan pada unit budidaya.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Viet Nam atas kerja sama pengembangan perikanan di Indonesia, khsusnya komoditas lobster,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Trenggono menyebutkan beberapa kemajuan budidaya telah dilaksanakan bersama di antaranya, transfer teknologi manajemen budidaya lobster melalui pengembangan standard prosedur operasional pemeliharaan lobster yang diterapkan di Vietnam dan diadopsi di Indonesia.
Baca juga: KKP siapkan penambahan unit pelaksana teknis PSDKP tahun ini
Baca juga: PSDKP tunggu arahan KKP terkait penerapan sanksi pengeboran pipa TCN
“Berbagai hal tersebut diharapkan dapat mengurangi nilai risiko kematian dan meningkatkan kelangsungan hidup lobster yang dibudidayakan,” ujarnya.
Dengan kerja sama yang terbilang sukses dilaksanakan ini, Trenggono mengajak Vietnam untuk mengembangkan kerjasama dalam komoditas budidaya tuna dan rumput laut.
“Saya mengundang investor Vietnam untuk investasi tuna dan rumput laut di Indonesia,” ungkapnya.
Wakil Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam Phung Duc Tien menyatakan siap untuk mengimplementasikan kerjasama budidaya perikanan lewat komoditas tuna dan rumput laut dengan penandatangan perjanjian kerja sama.
“Kami akan siapkan draf kerja sama untuk pengembangan budidaya tuna dan rumput laut,” pungkasnya.
PT Idovin Aquaqulture International salah satu perusahaan yang berinvestasi dalam budidaya perikanan di Indonesia mengaku terbantu dengan adanya kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dalam pengembangan budidaya lobster.
Juru Bicara PT Idovin Aquaculture International Adinda Cresheilla menuturkan, pihaknya sudah menginvestasikan sebesar 4 juta dolar AS atau dalam rentan lima tahun ke depan sekitar 20 juta dolar AS dalam budi daya lobster di Keramba Jaring Apung (KJA) Jembrana, Bali.
“Kerja sama dengan Vietnam kami mempelajari etos kerja, disiplin para nelayan hingga teknologi dan ilmu pengetahuan. Kami optimistis dengan bekal pembelajaran itu mampu menghasilkan lobster yang berkualitas,” katanya.
Baca juga: KKP ungkap tak lagi tenggelamkan kapal demi jaga kesehatan laut
Baca juga: KKP berhasil gagalkan 22 kali penyelundupan benur di semester I 2024
Sistem budidaya lobster di Jembrana dilaksanakan dengan mengadopsi teknik yang diterapkan di Vietnam berupa penggunaan kerangkeng dan pemeliharaan pada kedalaman 15 hingga 20 meter.
Serta tata cara perlakuan penanganan benih bening lobster, penyegaran kembali, seleksi dan kontrol kualitas benih bening lobster dari nelayan di Instalasi Karantina Ikan sebelum didistribusikan pada unit budidaya.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Viet Nam atas kerja sama pengembangan perikanan di Indonesia, khsusnya komoditas lobster,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Trenggono menyebutkan beberapa kemajuan budidaya telah dilaksanakan bersama di antaranya, transfer teknologi manajemen budidaya lobster melalui pengembangan standard prosedur operasional pemeliharaan lobster yang diterapkan di Vietnam dan diadopsi di Indonesia.
Baca juga: KKP siapkan penambahan unit pelaksana teknis PSDKP tahun ini
Baca juga: PSDKP tunggu arahan KKP terkait penerapan sanksi pengeboran pipa TCN
“Berbagai hal tersebut diharapkan dapat mengurangi nilai risiko kematian dan meningkatkan kelangsungan hidup lobster yang dibudidayakan,” ujarnya.
Dengan kerja sama yang terbilang sukses dilaksanakan ini, Trenggono mengajak Vietnam untuk mengembangkan kerjasama dalam komoditas budidaya tuna dan rumput laut.
“Saya mengundang investor Vietnam untuk investasi tuna dan rumput laut di Indonesia,” ungkapnya.
Wakil Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam Phung Duc Tien menyatakan siap untuk mengimplementasikan kerjasama budidaya perikanan lewat komoditas tuna dan rumput laut dengan penandatangan perjanjian kerja sama.
“Kami akan siapkan draf kerja sama untuk pengembangan budidaya tuna dan rumput laut,” pungkasnya.
PT Idovin Aquaqulture International salah satu perusahaan yang berinvestasi dalam budidaya perikanan di Indonesia mengaku terbantu dengan adanya kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dalam pengembangan budidaya lobster.
Juru Bicara PT Idovin Aquaculture International Adinda Cresheilla menuturkan, pihaknya sudah menginvestasikan sebesar 4 juta dolar AS atau dalam rentan lima tahun ke depan sekitar 20 juta dolar AS dalam budi daya lobster di Keramba Jaring Apung (KJA) Jembrana, Bali.
“Kerja sama dengan Vietnam kami mempelajari etos kerja, disiplin para nelayan hingga teknologi dan ilmu pengetahuan. Kami optimistis dengan bekal pembelajaran itu mampu menghasilkan lobster yang berkualitas,” katanya.
Baca juga: KKP ungkap tak lagi tenggelamkan kapal demi jaga kesehatan laut
Baca juga: KKP berhasil gagalkan 22 kali penyelundupan benur di semester I 2024
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: