"Rupiah bisa kembali menguat hari ini terhadap dolar AS, karena peluang pemangkasan suku bunga acuan AS di bulan September makin besar," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi, di Jakarta, Selasa.
Ariston menuturkan pelaku pasar melihat ekonomi AS dalam risiko pelambatan setelah data tenaga kerja AS terlihat di bawah ekspektasi pasar.
AS mencatat penambahan 114 ribu pekerjaan pada Juli 2024, jauh di bawah revisi ke bawah 179 ribu pada Juni dan perkiraan 176 ribu. Angka itu juga merupakan level terendah dalam tiga bulan terakhir, di bawah rata-rata kenaikan bulanan 215 ribu selama 12 bulan sebelumnya.
Presiden Federal Reserve San Fransisco Mary Daly semalam juga menyampaikan pendapatnya bahwa terjadi pelambatan di pasar tenaga kerja AS dan inflasi AS mulai turun. Pelaku pasar menaikkan ekspektasi pemangkasan di September menjadi 50 basis poin dari 25 basis poin.
Ariston memprediksi pada perdagangan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp16.100 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp16.200 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat saat pasar antisipasi rilis PDB RI kuartal II-2024
Baca juga: Rupiah menanjak sejalan dengan sinyal dovish dari The Fed