Makassar (ANTARA News) - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dijadwalkan membuka secara langsung Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) PSSI Sulsel di Makassar, Sabtu (15/3).

Ketua Pelaksana Musprovlub PSSI Sulsel Budi Setiawan, di Makassar, Jumat, mengatakan kehadiran Djohar Arifin sebagai bentuk dukungan terhadap suksesnya pelaksanaan Musprovlub. Djohar Arifin pada kesempatan ini akan didampingi Bendahara PSSI Husni Hasibuan.

"Pak Djohar direncanakan tiba di Makassar pagi. Selanjutnya akan membuka Musprovlub PSSI Sulsel pada pukul 14.00 Wita," katanya.

Pada Musprovlub PSSI Sulsel ini hanya akan diikuti dua bakal calon yakni Danny Irawan dan Mulyadi. Keduanya berhak maju dalam pencalonan Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulsel setelah dinyatakan lolos verifikasi tim penjaringan.

Musprovlub PSSI Sulsel akan diikuti sebanyak 36 pemilik suara yang terdiri dari 24 pengcab PSSI dan 12 tim yakni Persim Maros, Persipangkep, Persipare, Persibone, Gasis Soppeng, Perspin Pinrang dan Persijo Jeneponto.

Adapula PSSK Selayar, Gasiba Bulukumba, Persilutim, Gaslut Masamba dan Gaslut Tana Toraja. Sementara dua tim lainnya yakni Makassar United (MU) dan Palopo Raya hadir sebagai klub peninjau.

Terkait pelaksanaan Musprovlub, pihaknya optimistis akan berjalan lancar. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi secara intensif dengan seluruh pihak keamanan baik Kapolda, Kapolwiltabes, dan juga Kapolres.

Masalah keamanan memang sempat menjadi perhatian pihak pelaksana. Hal itu karena adanya isu adanya pihak yang ingin menggagalkan pelaksanaan Musporvlub. Namun pihaknya yakin bisa berjalan sesuai rencana karena tujuannya untuk kepentingan persepakbolaan Sulsel kedepan.

Musprovlub PSSI Sulsel digelar setelah PSSI Pusat melihat adanya kecurangan saat Musprov PSSI sebelumnya yang memutuskan Kadir Halid kembali terpilih secara aklamasi.

Wakil Ketua PSSI sekaligus Plt Asprov PSSI Sulsel, La Nyalla Mattalitti, mengatakan kesalahan mendasar yang dilakukan oleh pihak Kadir dan Ryan latief, yakni memalsukan dokumen PSSI.

Sebagai contohnya, kata dia, sesuai pedoman dasar resmi PSSI yang dikirimkan ke pihak PSSI Sulsel menyebutkan bahwa calon ketua boleh dan sudah memenuhi syarat mendaftarkan diri jika diutus oleh minimal satu klub anggota PSSI.

Namun pada Musrov tersebut justru panitia merubahnya menjadi tujuh klub untuk bisa menyodorkan satu calon.

Pelanggaran lainnya yakni adanya voter kloning yang sengaja dibentuk untuk memenangkan calon tertentu. Kondisi itupun yang membuat PSSI Pusat mengambil sikap membatalkan hasil Musprov sebelumnya.

(KR-AKR/Y006)