Pekanbaru (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan sebanyak satu brigade TNI, atau setara 1.260 prajurit, akan secepatnya dikerahkan ke Provinsi Riau untuk membantu Operasi Terpadu Tanggap Darurat Asap yang mulai hari ini ditingkatkan intensitasnya.

"Telah diputuskan personel TNI akan ditambah mencapai satu brigade, yang terdiri dari dua batalyon TNI AD, satu batalyon Marinir AL dan satu batalyon Paskhas TNI AU," kata Presiden melalui telekonfrence dari Semarang kepada wartawan di Mapolda Riau, Pekanbaru, Jumat.

Seribuan personel tersebut akan memperkuat dua batalyon TNI AD yang selama ini melakukan pemadaman di darat. Untuk menunjang pengerahan personel tambahan itu, Presiden mengatakan segera dibantu dengan peralatan pendukung baik transportasi darat dan udara serta peralatan pemadaman kebakaran.

Khusus hal peralatan dan transportasi, Presiden juga meminta perusahaan-perusahaan yang ada di Riau untuk membantu kebutuhan tersebut.

"Peningkatan sarana dan prasarana diperlukan," tegasnya.

Ia menjelaskan, peningkatan intensitas operasi terpadu tanggap darurat asap meliputi tiga kegiatan utama. Selain upaya pemadaman api dan asap, kegiatan utama lainnya adalah perawatan dan pelayanan kesehatan serta penegakan hukum.

Operasi tersebut akan berlangsung selama tiga minggu ke depan, dan kemungkinan bisa diperpanjang apabila kondisi itu diperlukan. Operasi tersebut akan dipimpin langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, dan wakilnya nanti akan dipimpin oleh satu perwira TNI berpangkat Mayor Jenderal.

Sementara itu, Satgas Tanggap Darurat Asap yang dipimpin oleh Komandan Korem 031/WB Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto akan tetap melekat dalam memimpin pasukan darat, sedangkan Kapolda Riau Brigjen TNI Condro Kirono juga tetap memimpin Satgas Penegakan Hukum. Sementara untuk Satgas Pelayanan Kesehatan akan ditunjuk pejabat senior di Dinas Kesehatan Provinsi Riau.

"Harapan saya dalam tiga minggu ini tugas pokok bisa diselesaikan," tegas Presiden.