Jakarta berpotensi besar jadi pusat ekonomi digital Indonesia
5 Agustus 2024 23:16 WIB
Arsip Foto - Pembeli melakukan pembayaran secara digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Tradisional Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). ANTARA FOTO/Rifqi Raihan Firdaus/wpa/YU/am.
Jakarta (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan Jakarta berpotensi besar menjadi pusat ekonomi digital Indonesia menyusul tingginya kepemilikan telepon seluler dan penetrasi internet.
Wakil Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Denny Wahyu Haryanto dalam kegiatan Jakarta Investment Festival (JIF) Talks 2024 di Jakarta, Senin, mengatakan ada 10 juta penduduk Jakarta dengan kepemilikan telepon seluler mencapai 82,47 persen dan penetrasi internet sebesar 83,34 persen pada tahun 2023.
Berdasarkan survei Status Literasi Digital di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2022, Jakarta masuk ke dalam 10 peringkat kota dengan literasi digital terbaik di Indonesia.
"Hal ini menunjukkan Jakarta memiliki potensi besar pada aspek digital skill, digital ethics, digital safety dan digital culture," katanya.
Untuk mengakselerasi digitalisasi keuangan di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan Peta Jalan Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Baca juga: Konsumsi rumah tangga Jakarta tumbuh pertanda daya beli terjaga
Menurut Denny, Peta Jalan Implementasi ETPD tersebut sangat penting untuk meningkatkan transparansi, efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
"Diharapkan dapat turut mengakselerasi investasi pada sektor keuangan dan transformasi digital di Jakarta dalam mendukung visi Jakarta menuju kota global," kata Denny.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengungkapkan bahwa penggunaan sistem keuangan digital di Jakarta sangat tinggi.
Ia pun optimis Jakarta akan mampu menjadi pusat ekonomi digital di Indonesia.
Arlyana mengatakan ekosistem ekonomi dan keuangan digital merupakan komponen yang sangat penting bagi Jakarta untuk bisa menjadi kota global yang berdaya saing.
Baca juga: Lapangan usaha jasa keuangan dorong pertumbuhan ekonomi Jakarta
Lewat sinergi dan kolaborasi yang baik antarpemangku kepentingan, ia meyakini pertumbuhan ekonomi Jakarta ke depan akan lebih berkualitas dan berkelanjutan.
"Yang paling penting adalah bagaimana kita memperkuat sinergi dan kolaborasi, mendorong akselerasi investasi dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan digital di Jakarta," katanya.
Diharapkan semua ini akan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi sehingga bisa lebih tinggi, lebih inklusif dan juga berkelanjutan.
Arlyana menambahkan, salah satu syarat terpenting untuk menjadi kota global yang kompetitif, yakni dengan mempersiapkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital.
"Selain bisa mendorong kegiatan ekonomi di Jakarta, itu juga akan membuat investasi di bidang ekonomi keuangan digital yang meningkat," tuturnya.
Wakil Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Denny Wahyu Haryanto dalam kegiatan Jakarta Investment Festival (JIF) Talks 2024 di Jakarta, Senin, mengatakan ada 10 juta penduduk Jakarta dengan kepemilikan telepon seluler mencapai 82,47 persen dan penetrasi internet sebesar 83,34 persen pada tahun 2023.
Berdasarkan survei Status Literasi Digital di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2022, Jakarta masuk ke dalam 10 peringkat kota dengan literasi digital terbaik di Indonesia.
"Hal ini menunjukkan Jakarta memiliki potensi besar pada aspek digital skill, digital ethics, digital safety dan digital culture," katanya.
Untuk mengakselerasi digitalisasi keuangan di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan Peta Jalan Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Baca juga: Konsumsi rumah tangga Jakarta tumbuh pertanda daya beli terjaga
Menurut Denny, Peta Jalan Implementasi ETPD tersebut sangat penting untuk meningkatkan transparansi, efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
"Diharapkan dapat turut mengakselerasi investasi pada sektor keuangan dan transformasi digital di Jakarta dalam mendukung visi Jakarta menuju kota global," kata Denny.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengungkapkan bahwa penggunaan sistem keuangan digital di Jakarta sangat tinggi.
Ia pun optimis Jakarta akan mampu menjadi pusat ekonomi digital di Indonesia.
Arlyana mengatakan ekosistem ekonomi dan keuangan digital merupakan komponen yang sangat penting bagi Jakarta untuk bisa menjadi kota global yang berdaya saing.
Baca juga: Lapangan usaha jasa keuangan dorong pertumbuhan ekonomi Jakarta
Lewat sinergi dan kolaborasi yang baik antarpemangku kepentingan, ia meyakini pertumbuhan ekonomi Jakarta ke depan akan lebih berkualitas dan berkelanjutan.
"Yang paling penting adalah bagaimana kita memperkuat sinergi dan kolaborasi, mendorong akselerasi investasi dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan digital di Jakarta," katanya.
Diharapkan semua ini akan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi sehingga bisa lebih tinggi, lebih inklusif dan juga berkelanjutan.
Arlyana menambahkan, salah satu syarat terpenting untuk menjadi kota global yang kompetitif, yakni dengan mempersiapkan ekosistem ekonomi dan keuangan digital.
"Selain bisa mendorong kegiatan ekonomi di Jakarta, itu juga akan membuat investasi di bidang ekonomi keuangan digital yang meningkat," tuturnya.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: