Kepala BPS Papua Adiana Helena Carolina, di Jayapura, Senin, mengatakan pertumbuhan ekonomi Papua tanpa sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan sebesar 4,82 persen.
"Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha di mana pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar 11,55 persen, lalu diikuti oleh sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,72 persen," katanya pula.
Sedangkan pada sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 8,53 persen, ada juga sektor konstruksi sebesar 6,85 persen dan sektor industri pengolahan sebesar 5,99 persen, katanya pula.
Dia menjelaskan ekonomi Papua triwulan II pada 2024 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar minus 2,43 persen (q-to-q).
"Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian (Kategori B) mengalami kontraksi terdalam sebesar minus 8,03 persen," katanya pula.
Dia menambahkan sementara dari sisi pengeluaran, komponen barang dan jasa mengalami kontraksi terdalam sebesar minus 28,92 persen.
Baca juga: Perekonomian Papua Barat triwulan II-2024 tumbuh impresif 21,11 persen
Baca juga: BPS: Maluku dan Papua tumbuh tinggi di triwulan II berkat pertambangan
Baca juga: Perekonomian Papua Barat triwulan II-2024 tumbuh impresif 21,11 persen
Baca juga: BPS: Maluku dan Papua tumbuh tinggi di triwulan II berkat pertambangan