Maduro didesak akhiri kampanye teror di Venezuela
14 Maret 2014 12:39 WIB
Pendukung oposisi Venezuela, Genesis Carmona, dievakuasi setelah tertembak di kepala saat aksi protes menentang pemerintahan Nicolas Maduro, di Valencia, sekitar 160km dari Caracas, Venezuela, Selasa (18/2). Dia korban tewas kelima dalam demonstrasi menentang Maduro, setelah Carmona --putri kecantikan setempat-- tewas ditembak dalam protes di kota itu, beberapa hari sebelumnya. (REUTERS/Mauricio Ceneno-Notitarde)
Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mendesak Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, Kamis, segera menghentikan kampanye teror terhadap rakyatnya sendiri.
Dalam satu dari pernyataan-pernyataan paling kerasnya setelah lebih dari sebulan protes para mahasiswa dan oposisi terhadap pemerintah Maduro, Kerry mengatakan, masyarakat internasional perlu memusatkan perhatian yang layak pada Venezuela.
"Kami sekarang sedang berusaha melakukan pendekatan untuk mencari jalan membawa pemerintah Maduro melakukan pendekatan dengan warga mereka, menghargai mereka, menghentian kampanye teror ini terhadap rakyatnya sendri menghargai penuh hak asasi manusia dan memperlakukan secara layak rakyatnya," kata Kerry.
Pernyataan-pernyataannya itu diucapkan sehari setelah tiga orang lagi tewas, menambah korban tewas menjadi 28 orang dan 365 lainnya cedera.
Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, awal pekan ini bertemu para pemimpin Amerika latin di Santiago, di sela pelantikan Presiden Amerika Serikat, Michelle Bachelet, di Chile.
Venezuela menolak ekras penengahan dari Organisasi Negara Amerika (OAS), tetapi menyambut baik satu prakarsa oleh Perhimpunan Negara Amerika Selatan untuk mendorong satu dialog politik.
Akan tetapi negara ini tetap terpecah dua dengan para pemimpin oposisi dan para penyelenggara protes menolak bertemu dengan Maduro sampai ia membebaskan seluruh pemimpin oposisi dan para demonstran yang ditahan.
Dalam satu dari pernyataan-pernyataan paling kerasnya setelah lebih dari sebulan protes para mahasiswa dan oposisi terhadap pemerintah Maduro, Kerry mengatakan, masyarakat internasional perlu memusatkan perhatian yang layak pada Venezuela.
"Kami sekarang sedang berusaha melakukan pendekatan untuk mencari jalan membawa pemerintah Maduro melakukan pendekatan dengan warga mereka, menghargai mereka, menghentian kampanye teror ini terhadap rakyatnya sendri menghargai penuh hak asasi manusia dan memperlakukan secara layak rakyatnya," kata Kerry.
Pernyataan-pernyataannya itu diucapkan sehari setelah tiga orang lagi tewas, menambah korban tewas menjadi 28 orang dan 365 lainnya cedera.
Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, awal pekan ini bertemu para pemimpin Amerika latin di Santiago, di sela pelantikan Presiden Amerika Serikat, Michelle Bachelet, di Chile.
Venezuela menolak ekras penengahan dari Organisasi Negara Amerika (OAS), tetapi menyambut baik satu prakarsa oleh Perhimpunan Negara Amerika Selatan untuk mendorong satu dialog politik.
Akan tetapi negara ini tetap terpecah dua dengan para pemimpin oposisi dan para penyelenggara protes menolak bertemu dengan Maduro sampai ia membebaskan seluruh pemimpin oposisi dan para demonstran yang ditahan.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: