Menkumham: SDM berkualitas fondasi kokoh wujudkan Indonesia Emas 2045
5 Agustus 2024 17:33 WIB
Tangkapan layar - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly dalam acara Peluncuran Webinar Series bertajuk "Cerdas Bersama BPSDM Hukum dan HAM" yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (05/08/2024). (ANTARA/Youtube/BPSDM Kumham TV/Agatha Olivia Victoria)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas merupakan fondasi yang kokoh guna mewujudkan Indonesia Emas 2045, sehingga SDM berkualitas bukan hanya sekedar impian semata.
"Visi Indonesia Emas 2045 yang hebat harus didukung SDM yang mumpuni karena jika tidak, visi tersebut tak ada artinya," ujar Yasonna dalam acara Peluncuran Webinar Series bertajuk Cerdas Bersama BPSDM Hukum dan HAM yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Maka dari itu, ia menyebutkan terdapat lima upaya yang saat ini didorong pemerintah dalam menghasilkan SDM berkualitas, terutama di tahun 2024, 2029, dan 2034, yang merupakan momen penentuan Indonesia bisa melompat maju atau tidak. Pertama, mendorong pendidikan yang memupuk keterampilan relevan dengan kebutuhan zaman.
Yasonna menegaskan, SDM berkualitas berarti memiliki pendidikan yang berkualitas pula, yakni pendidikan yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memupuk keterampilan teknis dan praktis.
Selain itu, sambung dia, pendidikan berkualitas juga berarti pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan kreatif, inovatif, dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan lingkungan.
Kedua, lanjutnya, yakni mendorong pemerataan akses terhadap pendidikan. Ia menuturkan bahwa tidak boleh ada satu pun bangsa yang terpinggirkan karena seluruh anak bangsa memiliki hak konstitusional meski memiliki keterbatasan ekonomi atau geografis.
"Setiap anak di Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang setara dan berkualitas. Ini dijamin oleh konstitusi kita," ucap dia menegaskan.
Menkumham melanjutkan, upaya ketiga, yakni mendorong SDM yang memiliki karakter kuat dengan integritas tinggi, tanggung jawab sosial besar, serta semangat untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan kemajuan kemanusiaan secara luas.
Upaya keempat, yaitu mendorong SDM yang mampu berkolaborasi dan bekerja dalam tim karena tidak ada yang mampu berjalan sendiri.
Di dunia yang semakin terhubung dan kompleks saat ini, kata dia, kemampuan untuk bekerja sama serta membangun sinergi antarindividu dan antarkelompok merupakan kunci mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
Ia menambahkan, upaya kelima yang dilakukan pemerintah, yakni mendorong SDM agar memiliki visi besar untuk kemajuan bersama. Pasalnya, dirinya menilai SDM berkualitas merupakan pribadi yang tidak hanya berfokus pada kepentingan diri sendiri.
"Mereka memiliki semangat untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan, serta siap untuk menghadapi tantangan global dengan keberanian dan ketegasan," tutur Yasonna.
Baca juga: Menkumham direncanakan resmikan 56 desa sadar hukum di NTB
Baca juga: Menkumham: Golden Visa semakin pertegas posisi strategis Indonesia
Baca juga: Menkumham serahkan 35 sertifikat KIK dan satu IG bagi masyarakat Jabar
"Visi Indonesia Emas 2045 yang hebat harus didukung SDM yang mumpuni karena jika tidak, visi tersebut tak ada artinya," ujar Yasonna dalam acara Peluncuran Webinar Series bertajuk Cerdas Bersama BPSDM Hukum dan HAM yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Maka dari itu, ia menyebutkan terdapat lima upaya yang saat ini didorong pemerintah dalam menghasilkan SDM berkualitas, terutama di tahun 2024, 2029, dan 2034, yang merupakan momen penentuan Indonesia bisa melompat maju atau tidak. Pertama, mendorong pendidikan yang memupuk keterampilan relevan dengan kebutuhan zaman.
Yasonna menegaskan, SDM berkualitas berarti memiliki pendidikan yang berkualitas pula, yakni pendidikan yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga memupuk keterampilan teknis dan praktis.
Selain itu, sambung dia, pendidikan berkualitas juga berarti pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan kreatif, inovatif, dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan lingkungan.
Kedua, lanjutnya, yakni mendorong pemerataan akses terhadap pendidikan. Ia menuturkan bahwa tidak boleh ada satu pun bangsa yang terpinggirkan karena seluruh anak bangsa memiliki hak konstitusional meski memiliki keterbatasan ekonomi atau geografis.
"Setiap anak di Indonesia berhak mendapatkan pendidikan yang setara dan berkualitas. Ini dijamin oleh konstitusi kita," ucap dia menegaskan.
Menkumham melanjutkan, upaya ketiga, yakni mendorong SDM yang memiliki karakter kuat dengan integritas tinggi, tanggung jawab sosial besar, serta semangat untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan kemajuan kemanusiaan secara luas.
Upaya keempat, yaitu mendorong SDM yang mampu berkolaborasi dan bekerja dalam tim karena tidak ada yang mampu berjalan sendiri.
Di dunia yang semakin terhubung dan kompleks saat ini, kata dia, kemampuan untuk bekerja sama serta membangun sinergi antarindividu dan antarkelompok merupakan kunci mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
Ia menambahkan, upaya kelima yang dilakukan pemerintah, yakni mendorong SDM agar memiliki visi besar untuk kemajuan bersama. Pasalnya, dirinya menilai SDM berkualitas merupakan pribadi yang tidak hanya berfokus pada kepentingan diri sendiri.
"Mereka memiliki semangat untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan, serta siap untuk menghadapi tantangan global dengan keberanian dan ketegasan," tutur Yasonna.
Baca juga: Menkumham direncanakan resmikan 56 desa sadar hukum di NTB
Baca juga: Menkumham: Golden Visa semakin pertegas posisi strategis Indonesia
Baca juga: Menkumham serahkan 35 sertifikat KIK dan satu IG bagi masyarakat Jabar
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
Tags: