Jusuf Kalla: Kinerja Pemerintah masyarakat yang menilai
5 Agustus 2024 16:36 WIB
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) ditemui di Jakarta, Senin (5/8/2024). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari/am.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengatakan masukan dan kritikan atas kinerja Pemerintah yang menilai adalah masyarakat.
JK mengatakan itu setelah ditemui usai acara pemberian penghargaan satyalancana kebaktian sosial pada masyarakat yang telah mendonorkan darah 100 kali dan merespons permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara dzikir kebangsaan pada Kamis (1/8).
"Yang harus melihat masyarakat, apa pandangan masyarakat, karena yang merasakan (hasil kinerja Pemerintah, red) itu masyarakat dari apa yang kita lakukan, tentu semua, Pemerintah, ingin melaksanakan secara maksimal apa yang dilakukan," kata JK di Jakarta, Senin.
Ia menegaskan, dalam menjalankan sistem pemerintahan tentu ada kendala-kendala yang dihadapi, baik itu masalah anggaran, situasi politik, dan lain sebagainya, sehingga pujian dan kritikan dari masyarakat adalah hal yang biasa.
Baca juga: JK hadiri pemakaman pemimpin Hamas Haniyeh di Qatar
Baca juga: JK sampaikan solidaritas RI dan belasungkawa kepada Palestina
"Tentu (Pemerintah) sudah berusaha dengan baik, walaupun ada pujian dan kritikan, biasa itu," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memohon maaf atas segala salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia, yang diungkapkan saat acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis malam (1/8).
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga mengatasnamakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memohon maaf di hadapan ribuan undangan pada acara pembuka yang memulai rangkaian kegiatan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI tersebut.
"Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Presiden Jokowi.*
Baca juga: JK bahas kondisi terkini Palestina bersama Hamas
Baca juga: JK minta PMI Banda Aceh bangun rumah singgah untuk anak thalassemia
JK mengatakan itu setelah ditemui usai acara pemberian penghargaan satyalancana kebaktian sosial pada masyarakat yang telah mendonorkan darah 100 kali dan merespons permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara dzikir kebangsaan pada Kamis (1/8).
"Yang harus melihat masyarakat, apa pandangan masyarakat, karena yang merasakan (hasil kinerja Pemerintah, red) itu masyarakat dari apa yang kita lakukan, tentu semua, Pemerintah, ingin melaksanakan secara maksimal apa yang dilakukan," kata JK di Jakarta, Senin.
Ia menegaskan, dalam menjalankan sistem pemerintahan tentu ada kendala-kendala yang dihadapi, baik itu masalah anggaran, situasi politik, dan lain sebagainya, sehingga pujian dan kritikan dari masyarakat adalah hal yang biasa.
Baca juga: JK hadiri pemakaman pemimpin Hamas Haniyeh di Qatar
Baca juga: JK sampaikan solidaritas RI dan belasungkawa kepada Palestina
"Tentu (Pemerintah) sudah berusaha dengan baik, walaupun ada pujian dan kritikan, biasa itu," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memohon maaf atas segala salah dan khilaf dalam menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia, yang diungkapkan saat acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis malam (1/8).
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga mengatasnamakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk memohon maaf di hadapan ribuan undangan pada acara pembuka yang memulai rangkaian kegiatan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI tersebut.
"Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Presiden Jokowi.*
Baca juga: JK bahas kondisi terkini Palestina bersama Hamas
Baca juga: JK minta PMI Banda Aceh bangun rumah singgah untuk anak thalassemia
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
Tags: