Purbalingga (ANTARA News) - Petani di sentra sayuran Desa Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, tidak terganggu oleh peningkatan aktivitas Gunung Slamet yang saat ini berstatus "Waspada" (level II).

"Kami tetap beraktivitas seperti biasa karena kebetulan saat ini sedang memasuki musim tanam," kata salah seorang petani sayuran, Sugito, di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Kamis.

Bahkan, kata dia, abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Slamet tidak menjangkau Desa Serang yang berjarak sekitar 9 kilometer dari puncak gunung itu.

Menurut dia, apa yang terjadi saat ini merupakan aktivitas rutin Gunung Slamet sehingga sudah dianggap biasa oleh warga.

"Setiap hari saya memantau perkembangan Gunung Slamet. Gunung itu tampak biasa-biasa saja, seperti sedang tidak terjadi apa-apa," kata dia yang juga Kepala Desa Serang.

Oleh karena itu, kata dia, petani sayuran di Desa Serang tetap menjalani aktivitas seperti biasa tanpa terganggu oleh berbagai kabar tentang Gunung Slamet.

Seperti diwartakan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi pada Senin (10/3), pukul 21.00 WIB, meningkatkan status Gunung Slamet dari "Normal" (level I) menjadi "Waspada" (level II).

Peningkatan status tersebut dilakukan karena pada 1-7 Maret 2014 terjadi gempa hembusan sebanyak 1.209 kali, empat kali gempa vulkanik dangkal (VB), satu kali gempa vulkanik dalam (VA).

Sementara pada 8-10 Maret hingga pukul 13.00 WIB terpantau 441 kali gempa hembusan dan sembilan kali gempa vulkanik dangkal (VB).